Malang, IP – Melihat peluang besar di sektor pertanian kakao, tim Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan pengabdian kepada para petani kakao di Kabupaten Malang.
Pengabdian dilakukan oleh tim dari Program Studi (Prodi) Teknologi Pangan Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) dengan menggandeng Gapoktan di Desa Ringin Kembar, Sumbermanjing Wetan (Sumawe).
Sebagai negara dengan jumlah produksi kakao tinggi, Indonesia seharusnya memiliki peluang besar untuk menjadikan kakao sebagai komoditas ekspor nasional. Namun sayang, kakao Indonesia masih belum menjadi primadona di mata para petani.
Baca Juga :
Dosen UMM bagi Pengalaman Studi di Negeri Sakura
Mobil KaCa dan Kampus Mengajar UMM Kolaborasi Dongkrak Semangat Belajar
Ketua Prodi Teknologi Pangan Hanif Alamudin Manshur SGz MSi menjelaskan, pengabdian yang terlaksana pada Agustus sampai Desember 2022 ini berfokus pada pemberian penyuluhan kepada petani kakao.
Secara garis besar, penyuluhan tersebut membahas tentang proses fermentasi biji kakao yang dipecah dalam empat tahap fermentasi. Tahapan-tahapan tersebut meliputi tahapan mekanisasi, tahapan reaksi, pembentukan senyawa aktif, dan titik kritis halal.
Hanif menuturkan, proses fermentasi memiliki peran penting dalam industri kakao karena dapat meningkatkan cita rasa dari biji kakao. Biji kakao yang sudah terfermentasi ini pada gilirannya dapat menghasilkan cokelat dengan cita raya yang khas dan kaya.
“Meskipun proses ini penting, masih banyak para petani kakao di Indonesia yang belum mengetahuinya. Oleh karena itu, pada penyuluhan kali ini kami berfokus pada tahapan fermentasi kakao,” ungkap dosen dengan keahlian Pangan Gizi tersebut Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan