Menyiapkan anak-anak Indonesia masa depan, kalimat sekaligus judul pada tulisan kali ini seharusnya menjadi inspirasi dan pendorong semangat bagi para guru dalam menyiapkan masa depan bangsa Indonesia. Apa yang hari ini diajarkan oleh para guru kepada peserta didik, itulah gambaran masa depan bangsa kita. Maka dari itu perlu kiranya para guru memberikan pendidikan terbaik kepada peserta didik agar bisa mengarungi masa depan dengan baik.
Baca Juga:Â
Jadi Guru Penggerak Dorong Asiyah Kembangkan Diri
Banyak sekali kita jumpai di lingkungan sekolah kita, di ruang-ruang kelas kita, bahwasanya anak-anak masuk ke dalam lingkungan sekolah dimulai dari melewati pintu gerbang sekolah sampai masuk ke dalam kelas dan mengikuti proses pembelajaran sampai pulang kembali ke rumah mereka tanpa merasakan nikmatnya pembelajaran. Ada juga yang sengaja terlambat bersama, melompat pagar sekolah hanya karena ingin pulang lebih awal, dan berbagai macam aksi-aksi sebagai bentuk protes atas betapa tidak nyamannya di dalam kelas.
Berdasarkan data yang kami himpun di ruang-ruang kelas ketika kami mencoba melakukan wawancara terbuka, alasan utama peserta didik tidak dapat menikmati proses pembelajaran dengan baik yaitu terkait dengan pelayanan seorang pendidik yang belum maksimal. Pelayanan yang dimaksud berkaitan dengan kemampuan seorang pendidik untuk memberikan pelayanan terbaik kepada peserta didik melalui kepemimpinan pembelajaran. Seorang pendidik harus mampu menginternalisasi semboyan ‘Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani’.
Program Pendidikan Guru Penggerak merupakan program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Menjadi salah satu tim pendukung (fasilitator) dari program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 menjadi suatu kebanggaan untuk saya. Saya juga bahagia dan merasakan kepuasan tersendiri karena dapat membersamai, berbagi praktik baik, memberikan umpan balik, memberikan motivasi, dan membantu para calon guru penggerak untuk menjalankan perannya sebagai seorang pendidik, serta memfasilitasi diskusi dan refleksi.
Kali ini saya mendapat kesempatan untuk berkolaborasi dengan Pengajar Praktik Ibu Eviani Masruroh dari TK Khodijah 114 Karangmulyo untuk membersamai para calon guru penggerak Angkatan 8 Kabupaten Banyuwangi kelas 11A yang beranggotakan: 1) Ibu Kristina Tri Erliarini dari SDN 6 Yosomulyo; 2) Ibu Anggar Setianingsih dari SDN 4 Purwodadi; 3) Ibu Erni Hidayat dari SMP Bustanul Makmur; 4) Bapak Moh. Nawawi dari SMKN 1 Tegalsari; dan 5) Ibu Aristiani dari SDN 2 Karangdoro.
Selain itu, saya juga berkolaborasi dengan Pengajar Praktik Ibu Kustanti Prasetyaningtyas dari SMPN 1 Wongsorejo untuk membersamai para calon guru penggerak Angkatan 8 dari Kabupaten Banyuwangi kelas 11B dengan anggota: 1) Ibu Agustina Natalia dari SDK Santa Maria; 2) Ibu Ida Kurniawati dari SMAN 1 Wongsorejo; 3) Bapak Ahmad Nurhakiki dari SDN 1 Bangsring; 4) Bapak Didik Santoso dari SDN 3 Watukebo; dan 5) Ibu Elly Ermawati dari SDN 2 Wongsorejo.
Merekalah para calon guru hebat yang akan membawa masa depan para peserta didiknya dalam ruang kelas melalui aksi nyatanya selama program Pendidikan Guru Penggerak. Mereka sedang menyiapkan anak-anak Indonesia masa depan, anak-anak Indonesia yang mampu menghadapi masa depan sesuai dengan kodrat zamannya sesuai dengan kemampuan, kapasitas, dan keunikan yang melekat dalam diri mereka.
Guru hari ini harus mampu menuntun para murid sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zamannya, menuntun tumbuh kembang murid sesuai dengan kodrat yang ada pada murid. Semuanya bertujuan agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya), hidupnya, dan mendukung tumbuhnya kekuatan kodrat murid. Namun, kita juga tidak boleh melupakan kodrat zaman dalam perkembangan kodrat alam murid. Seorang anak diharapkan mampu tumbuh dengan baik di zaman ini tanpa tercabut dari akar di mana murid ini berasal Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 113