SMONAGENES UB Beri Edukasi Menu Sehat bagi PKK Desa Karangwidoro

0

Kab Malang, IP – Pusat Studi SMONAGENES Universitas Brawijaya (UB) melakukan agenda rutin Pengabdian kepada Masyarakat di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Mengusung tema “Penyuluhan dan Edukasi Menu Nutrisi Sehat Berbasis Produk Lokal untuk Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Ibu-Ibu PKK di Desa Karangwidoro, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang”, kegiatan berlangsung pada Sabtu (4/6/2022).

Penyuluhan ini merupakan salah satu upaya pemenuhan Program Pengabdian kepada Masyarakat DPP/SPP Departemen Biologi, Fakultas MIPA UB Tahun 2022 dalam giat Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Adapun peserta yang hadir diantaranya para perangkat desa, pengurus PKK dan para ibu-ibu Kader PKK Desa.

Baca Juga: Taman Momong Ramah Anak, Wadah Pengasuhan Bersama

Kali ini, pengabdian masyarakat oleh SMONAGENES UB dilakukan secara luring. Itu menjadi kegiatan luring perdana, setelah sekian lama terlaksana secara daring akibat pandemi Covid-19.

Program pengabdian dilatarbelakangi oleh pemberdayaan dalam penanggulangan persoalan gizi melalui penyuluhan nutrisi sehat untuk masyarakat.

Tujuannya adalah memberikan edukasi bagi masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK yang merupakan penggerak pertama dalam keluarga di masyarakat. Hal ini untuk memperhatikan daya komposisi menu nutrisi sehat yang sangat baik untuk dikonsumsi.

Bentuk penyuluhan dilakukan dengan pemaparan materi dari beberapa narasumber. Narasumber pertama ialah Prof Fatchiyah MKes PhD. Ia menyampaikan materi tentang “Menu Makanan Sehat”.

Dalam pemaparannya, Fatchiyah mengungkapkan proporsi dan komposisi yang baik dari bahan makanan yang akan dikonsumsi agar terhindar dari penyakit.

Pengabdian untuk Mengedukasi Masyarakat Mengolah Produk Lokal

“Kegiatan pengabdian masyarakat ini memang bertujuan untuk mengedukasi masyarakat untuk dapat mengolah produk lokal setempat, misalnya dapat berupa buah jeruk menjadi produk olahan minuman sehat,” tutur wanita yang juga Kepala Pusat Studi SMONAGENES UB ini.

Fatchiyah lantas berharap, ide minuman sehat tadi dapat diaplikasikan menjadi usaha sampingan atau pokok untuk menambah penghasilan.

Materi kedua disampaikan Ernanin Dyah Wijayanti SSi MP tentang “Penerapan K3 Pertanian dan Sistem Tumpang Sari”. Pada penjelasannya, Ernanin menyampaikan bagaimana penerapan kesehatan dan keselamatan kerja yang baik dan benar dalam bidang pertanian.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Kreativitas Guru Pusingkan Juri

Misalnya pengenalan alat pelindung diri dan langkah menjaga kebersihan diri serta alat setelah berkebun. Sebab dikhawatirkan masih ada bahan pestisida yang menempel. Dia juga menambahkan terkait sistem tumpang sari pada Kebun Jeruk.

Sedangkan materi terakhir tentang “Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)”, disampaikan oleh Eko Suyanto SSi MSc dan Yeni Avidhatul Husnah SSi MSc.

Mereka menjelaskan jenis tanaman yang dapat ditanam di sekitar lingkungan rumah. Seperti seledri, sirih, hingga lidah buaya. Tidak hanya ditanam, tanaman-tanaman ini juga berkhasiat sebagai obat atau kegunaan lain secara sederhana.

Selama kegiatan berlangsung, para peserta dengan saksama mendengarkan dan secara aktif bertanya dengan antusias. Peserta juga terlihat saling bertukar pikiran mengenai menu-menu nutrisi sehat yang dapat di konsumsi dan dikembangkan sebagai produk lokal unggulan desa.

Kegiatan kemudian ditutup dengan pengumuman untuk kegiatan pengabdian selanjutnya, demonstrasi pembuatan minuman sehat dan diakhiri dengan foto bersama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News