Malang, IP – Dalam rangka menyemai nilai-nilai cinta damai dan toleransi menjelang Pemilihan umum, siswa kelas 7 SMP Kristen 1 YPK menjalani kegiatan sosio drama yang mengakar pada pelajaran Pendidikan Agama pada Selasa (13/2/2024 ).
Baca Juga:Â
Penutupan MPLS SMP Kristen 1 YPK Gelar Talenta
Melalui Media Pandawa Lima, SMP 2 YPK Jatim Kampanyekan Stop Bullying
Sebelum dilakukan sosio drama, siswa diajak berliterasi tentang kondisi bangsa Indonesia jelang pesta demokrasi yang ditandai dengan adanya perbedaan pilihan Presiden/Wakil Presiden.
Dengan semangat nilai-nilai keagamaan, siswa diajak untuk menggali pemahaman bahwa perdamaian adalah nilai bahkan inti dari ajaran agama-agama yang kita anut.
Pelaksanaan sosio drama ini berlangsung di dalam kelas pada saat pelajaran Pendidikan Agama, di mana siswa ber-simulasi dan berperan sebagai pemilih Presiden/Wakil Presiden yang dilambangkan dalam bentuk gambar buah.
Salah satu skenario menyoroti pentingnya menjaga keharmonisan masyarakat dalam konteks pemilu. Dalam setiap adegan, mereka mencermati nilai-nilai keadilan, saling menghormati, dan menjunjung tinggi persatuan.
Dalam kesempatan ini, Tirosa Duta Abadi Bako S.Th Guru Pendidikan Agama menilai bahwa kegiatan ini tidak hanya memperdalam pemahaman siswa terhadap ajaran agama, tetapi juga memupuk sikap positif dalam berdemokrasi.
“Pendidikan Agama tidak hanya tentang ritual keagamaan, tetapi juga membimbing siswa untuk menjadi individu yang menghargai perbedaan dan menciptakan kehidupan sosial yang damai,” ungkapnya.
Lebih lanjut Duta, berharap nantinya siswa mampu mempraktikkan nilai-nilai keagamaan akan tumbuh sebagai individu yang memegang teguh prinsip cinta damai dalam menghadapi dinamika berdemokrasi.
Citra Aditya Nur Aini yang akrab dipanggil Citra siswa kelas 7 di SMP Kristen 1 YPK memberikan kesan positif setelah mengikuti praktik sosio drama dalam pelajaran Pendidikan Agama.
“Sosio drama ini membuka mata saya tentang betapa pentingnya cinta damai dalam kehidupan berdemokrasi. Melalui peran yang saya mainkan, saya merasakan bahwa toleransi dan saling menghormati benar-benar merupakan fondasi kuat bagi perdamaian,” ujarnya dengan penuh semangat.
Citra melanjutkan bahwa sosio drama ini membuat dia lebih peka terhadap perbedaan dan mengajarkan bahwa keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.
“Saya merasa perlu menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab sebagai warga negara yang cinta damai,” tutur Citra.
Dengan penuh antusiasme, Citra berharap kegiatan semacam ini akan terus dilakukan. Tidak hanya sebagai pembelajaran di kelas, tetapi juga sebagai bentuk nyata pendidikan karakter yang mempersiapkan generasi muda untuk menjalani kehidupan berdemokrasi dengan bijak. (was)