Malang, IP – Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan penunjang penyelenggaraan pembangunan. Oleh karenanya Pemerintah Kota (Pemkot Malang) terus berusaha meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Dalam PAD, pendapatan di sektor parkir menjadi salah satu sumber yang memiliki potensi tinggi. Terkait hal ini, penataan parkir terus dilakukan, terutama di kawasan Kampung Kayutangan Heritage.
Baca Juga :
DeKlik, Harta Karun Literasi di Kayutangan Heritage
Semenjak pengadaan pembangunan yang digencarkan oleh Pemkot Malang, kawasan Kampung Kayutangan Heritage telah menjadi jujugan wajib bagi para pengunjung. Hampir setiap hari, kawasan ini selalu ramai didatangi oleh banyak wisatawan.
Dari banyaknya pengunjung yang mayoritas menggunakan kendaraan pribadi ini, maka penataan parkir yang rapi, baik, dan efisien perlu untuk segera terealisasikan.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang Widjaja Saleh Putra, parkir di kawasan Kampung Kayutangan Heritage bakal menggunakan pembayaran non tunai.
Skema yang disiapkan yaitu pembayaran non tunai menggunakan sistem Quick Response Code Indonesian Standart (QRIS). Rencana ini akan diusulkan dalam Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) APBD tahun 2024.
Ia meneruskan bahwa penerapan sistem ini akan lebih memaksimalkan pendapatan parkir dan menekan terjadinya kebocoran. Namun sekarang pihaknya masih mempersiapkan dulu peraturannya Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 120