BERWISATA dalam kota? Mengapa tidak. Selain menghemat pengeluaran, berwisata dalam kota (city tour) menjadi alternatif dan merupakan pilihan dalam siituasi pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Tidak bergerombol dan mematuhi protokol kesehatan memang harus tetap dilakukan, meski sekarang dalam transisi ke new normal.
Berangkat dari situlah, 27Trans menghadirkan inovasi terbaru di Kota Malang, Roketto Bus, atau yang lebih dikenal sebagai kafe berjalan. Sebuah wisata lokal yang menggabungkan konsep antara salah satu perusahaan travel, 27Trans, Inspired27 dan Roketto Caffee.
Kolaborasi tiga perusahaan inilah yang kemudian mampu menciptakan sebuah wisata menarik. “Roketto Bus menawarkan konsep sebuah kafé berjalan. Keliling kota sambil nyruput kopi dan rasanya berada di dalam kafe dan ternyata peminatnya cukup banyak. Tidak hanya orangtua, tetapi juga kawula muda dan anak-anak,” terang Ferry yang menggagas kafe berjalan ini.
Bagi bapak dua anak ini, gagasan membuat kafe berjalan ini awalnya sebagai upaya membangkitkan bisnis pariwisata yang sempat terhenti selama kurang lebih 4 bulan. Menurut Ferry, dampak Covid-19 memengaruhi Perusaan Otobus (PO) 27Trans mengalami kerugian yang tidak sedikit.
Unit bus pun banyak yang menganggur. “Bagaimana caranya driver dan kru bisa menyambung hidupnya. Apalagi, kami tidak merumahan mereka. Sempat saya coba untuk mengajak mereka untuk berjualan air mineral, namun mereka bukan sorang marketing, ya mandheg,” terangnya.
Kemudian setelah berdiskusi dengan seorang rekannya, Ferry mencoba mengoprasikan satu unit busnya, sebagai sarana wisata kelling kota dengan mengusung konsep kafe berjalan. “Hasilnya, ada pemasukan untuk kru yang bertugas bergantian, dan masyarakat tetap bisa berwisata meski hanya dalam kota dan waktunya yang tidak lama,” jelasnya.
Beruntung Malang sebagai kota wisata sangat mendukung kafe berjalan ini. Banyak tempat – tempat bersejarah dengan alamnya menjadi alternatif tersendiri. Menggunakan transportasi bus yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa, kafe berjalan ini dapat membuat siapa saja merasa nyaman. “Ngopi kafe sambil keliling kota,” ujar Ferry.
Kafe berjalan yang memiliki kapasitas 30 tempat duduk ini memiliki dua dua model. Enam kursi besar yang terletak dibagian depan dengan posisi menghadap depan sedangkan selebihnya disetting berhadap-hadapan dengan kapasitas empat orang yang di tengahnya disediakan sebuah meja kayu Dengan membayar Rp 50.000, fasilitas yang ditawarkan cukup banyak. Selain dapat memilih kursi, setiap pelanggan juga akan mendapatkan satu minuman dan satu makanan ringan untuk menemani selama perjalanan.
“Bagi yang tidak suka kopi, kami juga menediakan minuman nonkopi. Untuk snack nya juga bisa memilih yang manis atau gurih yang dibagi menjelang keberangkatan,” tuturnya sambil mengatakan selama perjalananpun juga akan disuguhi penjelasan seputar fungsi hingga sejarah dari lokasi yang dilewati.
Sebagai bus pariwisata, memang tidak ada larangan masuk kota. Meski begitu Fery telah menyiapkan berbagai surat yang dibutuhkan yang memang sudah lengkap. Saat ini pihaknya baru mengoperasikan dua unit untuk keliling Kota Malang dan Kota Batu.
Untuk tarifnya, dianuinya memang berbeda. Keliling Kota Malang Rp 50.000 per orang dan Rp 75.000 untuk yang keliling Kota Batu dengan durasi yang dihabiskan untuk mengitari masing-masing rute tersebut sekitar 1,5 jam perjalanan tanpa berhenti.
Perjalanan keliling Kota Malang waktunya ada empat pilihan mulai pukul 14.00 WIB, 16.00 WIB, 18.00 WIB dan 20.00 WIB, berangkat dari Inspired27 yang berlokasi di Jalan Soekarno-Hatta, Jalan Borobudur, Kayu Tangan, Alun – alun Kota, Malang Plaza atau Jl KH Agus Salim, Kampung Warna-warni, Alun-alun Tugu lanjut ke Jalan Ijen, Betek, dan kembali ke titik awal keberangkatan.
Sedangkn untuk rute keliling Kota Batu, sementara pada Hari Sabtu dan Minggu. “Untuk ke Batu sekali rehat di Balai Kota Batu. Kami memberi kesempatan untuk selfi atau foto-foto. Bahkan saat ini yang naik kafe keliling mendapat voucher Rp 50.000 belanja di Inspired27,” tuturnya. (sap)