Gerakan Satu Pohon Satu Nama

0
Foto: Doi Nuri-IP Rapat koordinasi seluruh Karang Taruna dari 19 desa dan 5 kelurahan, dalam pematangan program satu nama satu pohon di markas Among Tani Fondation
Foto: Doi Nuri-IP Rapat koordinasi seluruh Karang Taruna dari 19 desa dan 5 kelurahan, dalam pematangan program satu nama satu pohon di markas Among Tani Fondation

BATU, IP – Sabtu 17 Oktober 2020 Kota Batu tepat berusia 10 tahun. Pada momentum itu Pemkot Batu mengajak seluruh elemen untuk melakukan gerakan satu nama satu pohon. Rencananya 10 ribu bibit pohon itu akan ditanam serentak di 19 titik jalan protokol.
Beberapa jalan protokol itu yakni mulai Jalan Soekarno, Jalur Lintas Barat (Jalibar), hingga sepanjang jalan di Desa Sumber Brantas. Untuk itu Karang Taruna berkomitmen mendukung secara langsung kegiatan itu.
“Program bagus. Harus kami dukung pastinya. Gerakan satu nama satu pohon ini adalah upaya nyata melestarikan lingkungan. Karenanya kami dari Karang Taruna siap mendukung dan menggerakkan seluruh anggota dan masyarakat terlibat,” kata Ketua Karang Taruna Kota Batu, Hely Suyanto.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Aries Setiawan menjelaskan, penanaman satu nama satu pohon itu akan dilakukan pada Sabtu pukul 10.00 WIB. “Mengapa pada jam itu, lantaran untuk mengingatkan kembali detik-detik Kota Batu menjadi daerah otonom. Bagi warga yang akan menanam pohon bisa mendaftar melalui https:bit.registrasi.namapohon, agar bisa terdata,” terang dia.
Sebab sesuai dengan nama gerakannya, satu nama satu pohon, lanjut Aries, sehingga bagi yang menanam bebas memberikan nama pohon itu. “Harapan kami ingin seluruh warga bisa berpartisipasi dalam gerakan ini. Karena ini juga sebagai upaya kami untuk menjaga kualitas sumber mata air di Kota Batu, mengingat sumber berkurang dan debit juga demikian,” imbuhnya.
Senada dengan Karang Taruna dan DLH, Kabid Tata Ruang DPUPR Kota Batu, Dian Fachroni menambahkan, saat ini Kota Batu masih dihantui penurunan debit air. Hal itu dipicu banyaknya sumur bor liar di Batu. Pihaknya berharap, gerakan ini bisa jadi langkah preventif untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Sebuah ide kreatif dan bermanfaat harus tetap lestari. Mendatang gerakan seperti ini bukan hanya dilakukan saat HUT.
Tetapi juga bisa dilakukan secara berkelanjutan, menjadikan Kota Batu semakin hijau,” pungkas dia. (doi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News