BATU, IP – Pelajar SD, SMP, dan SMA/SMK sudah mulai mendapatkan bantuan kuota internet gratis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun tidak demikian dengan sekolah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Siswa madrasah naungan Kemenag belum mendapatkan bantuan internet sebagai penunjang pembelajaran daring.
Bantuan itu diharapkan mampu membantu kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring. “Belum, kami masih menunggu hasil kajian dari Kemenag RI, hingga ada instruksi langsung ke daerah,” jelas Kepala Kemenag Kota Batu, Nawawi.
Nawawi menjelaskan, KBM secara daring masih berlanjut.Dia tidak berani menerjang belajar tatap muka. Sebab, status Kota Batu masih bersifat fluktuatif.
Terkadang zona merah atau zona hijau. “Bantuan itu diharap membantu KBM secara daring. Namun, ternyata belum merata ke seluruh peserta didik,” jelas dia.
Sebagai informasi, jumlah madrasah ibtida’iyah (MI) ada 4.124 murid dari 14 sekolah. Madrasah tsanawiyah (MTs) 2.055 murid dari 4 sekolah. Untuk madrasah aliyah (MA) ada 1.484 murid dari 3 sekolah.
“Pergeseran anggaran Kemenag harus matang.
Juga, cukup memakan waktu, sehingga belum ada bantuan kuota gratis,” ungkap Nawawi.
Nawawi berharap, kajian untuk siswa madrasah segera disetujui. Dengan begitu, siswa madrasah bisa mendapat kuota internet gratis juga.
“Internet saat ini sangat diperlukan dalam pembelajaran jarak jauh. Kuota gratis bisa mengurangi beban wali murid. Memang benar di beberapa lingkungan ada gerakan masyarakat secara independen menyediakan jaringan Wifi.
Namun, siswa tidak bisa hanya bergantung pada hal demikian,” pungkasnya. (doi)