BATU, IP – Kreativitas dilakukan para pengajar Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kota Batu. Ketika pembelajaran tatap muka belum bisa dilakukan karena pandemi, mereka meningkatkan kemampuan para siswa dengan membuat buah tangan yang juga mempunya nilai komersial. Di antaranya, pembuatan kue, masker, ataupun topi.
Ini juga menyikapi keresahan wali murid dan siswa, sebab belum juga boleh masuk sekolah secara tatap muka. Kepala SLBN Kota Batu, Siti Muawanah, mengatakan pihaknya mewajiban wali murid untuk mengirim video pembelajaran di rumah antara wali murid dan anak. “Jadi hampir setiap hari mereka mengirimkan videonya. Selain itu pendidikan berbentuk vokasi juga diajarkan disini” jelas dia.
Hasil kerajinan itu akan dipasarkan ke beberapa toko dan dijual langsung oleh wali murid. Supaya lulus dari sini mereka mempunyai keterampilan untuk pegangan pekerjaan.
“Itulah tujuan kami,” jelas Siti.
Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang bagaimana caranya dalam melatih anak berkebutuhan khusus (ABK).
“Mengarahkan mereka harus dengan sabar dan berulang-ulang. Karena hanya dengan itu bisa muncul gerakan otomatis. Karena anak-anak yang terlibat di dalamnya memiliki kebutuhan khusus seperti tuna rungu, grahita, autis dan down sindrome,” jelasnya.
Siti mengaku, dengan metode pembelajaran ini diapresiasi oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam bentuk penghargaan. Pada acara yang diadakan pada tanggal 13 Desember 2020 lalu.
“Kami mendapatkan dua penghargaan dari vokasi dan non-vokasi. Untuk vokasi berhasil diraih karena sudah banyak produk yang dibuat oleh anak-anak,” pungkasnya. (doi)