Anggaran Pendidikan Kota Malang 2021 Tiga Sekolah Baru Prioritas

0

Peningkatan kualitas pendidikan di sebuah daerah bisa dilakukan dengan berbagai cara. Mulai dari peningkatan sumber daya manusia, seperti penambahan kemampuan para pengajar melalui berbagai macam bentuk pelatihan, maupun dengan melakukan peningkatan fasilitas, seperti pembangunan gedung sekolah.

Suryadi Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, menyampaikan sejak tahun 2020, memang konsentrasi Pemkot Malang pada sektor kesehatan, pendidikan, pariwisata heritage, dan sektor kota layak pemuda. Fokus pada pendidikan, untuk tahun 2021 sesuai patokan, anggaran pendidikan akan digelontorkan sebanyak 20 persen dari total APBD Kota Malang.
November tahun lalu DPRD Kota Malang telah menyetujui APBD Kota Malang sebesar Rp 2,042 triliun. Dengan begitu, dana yang akan digelontorkan untuk anggaran pendidikan berada pada kisaran Rp. 408,4 miliar.

Disinggung alokasi anggaran pendidikan itu, Suryadi menjelaskan bahwa anggaran akan difokuskan untuk alokasi pembangunan fisik berupa USB (unit sekolah baru), pembinaan, dan pemberdayaan tenaga pendidikan.

“Untuk pembangunan unit sekolah baru, anggarannya kurang lebih di atas Rp 50 miliar, dan di bawah Rp 60 miliar. Yang jelas anggarannya berada pada kisaran itu,” tandas Suryadi
Dia melanjutkan, ada tiga sekolah yang bakal didirikan. Tepatnya dua sekolah berada pada Kelurahan Mulyorejo dan Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, serta satu sekolah berada di Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing. Sekolah yang di bangun adalah untuk sekolah menengah pertama (SMP).

“Pembangunan sekolah baru, didasarkan atas hasil evaluasi penerimaan siswa ke jenjang SMA Negeri. Untuk dua kecamatan itu yang paling membutuhkan. Sedangkan untuk Kecamatan Klojen, Lowokwaru dan Kedungkandang masih aman. Semoga di tahun 2021 ini bisa segera terealisasi,” ujarnya

Dia mengakui awalnya, pendirian unit sekolah baru akan digenjot lewat PAK (Perubahan Anggaran Keuangan) pertengahan tahun lalu. Namun, situasinya masih tidak memungkinkan, sehingga pendirian USB baru dianggarkan pada tahun 2021 ini. “Anggaran di tiga sekolah itu kelihatannya juga belum ter-cover semua. Mungkin mendatang akan kami evaluasi lagi di PAK,” ujarnya

Suryadi menambahkan, untuk pemberdayaan kepada tenaga pendidik di sekolah swasta, tahun 2021 dianggarkan sebesar Rp 70 miliar. Sedangkan untuk sumbangan pemberdayaan tenaga pendidik di sekolah negeri, dia tidak menyebutkan secara pasti, berapa jumlah anggaran yang akan digelontorkan. Namun, yang jelas anggaran pendidikan bagi tenaga pendidik di sekolah negeri akan lebih besar dibanding dengan sekolah swasta.
“Mengapa demikian, karena sekolah swasta dikelola oleh yayasan. Tetapi Pemkot Malang juga sudah hadir, dengan memberikan anggaran kurang lebih Rp. 70 miliar untuk sekolah swasta. Termasuk untuk peningkatan dan pemberdayaan tenaga honorer” tandas Suryadi
Dia mengungkapkan bahwa berkaitan dengan anggaran pendidikan, pada 2020 lalu kendala terbesar adalah pada banyaknya perubahan rancangan yang cukup mendadak. Banyak perubahan perencanaan terkait peningkatan SDM, pemberdayaan, hingga infrastruktur.

“Banyak refusing dan realokasi anggaran yang lebih kepada perjalanan dinas, kegiatan-kegiatan sosialisasi, dan pemberdayaan. Karena tidak boleh berkumpul, sehingga anggaran yang berkaitan dengan itu, tahun lalu banyak direalokasi” tuturnya
Dalam situasi pandemi seperti saat ini. Suryadi berharap, bahwa untuk pengembangan SDM yakni tenaga pendidik lebih diarahkan agar mereka lebih paham dan menguasai teknologi. Hal ini diharapkan agar tenaga pendidik bisa lebih adaptif merespons situasi yang ada.

“Pendidikan pada seluruh tingkatan, kami berharap itu harus menjadi pendidikan untuk semua.
Artinya, tidak ada alasan lagi bagi warga Kota Malang, untuk tidak mengenyam pendidikan. Pendidikan yang merata, pendidikan yang mudah diakses, dan pendidikan yang bermutu,” tutup Suryadi.
(was)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News