Seleksi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) rencananya digelar tahun ini. Namun, seberapa tertarik guru honorer atau GTT (Guru Tidak Tetap) mengikuti seleksi P3K yang bakal diadakan? Saat Inspirasi Pendidikan mengonfirmasi ke GTT di Kota Malang, sebagian besar mereka lebih tertarik menjadi PNS daripada P3K.
Menurut Hastim Rosiana, Koordinator Kurikulum SD Aisyiyah Malang, guru yang bisa mendaftar P3K adalah mereka yang sudah terdaftar di Dapodik (Data Pokok Pendidikan). Selain itu guru yang sudah memiliki sertifikat pendidik atau lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG), walaupun tidak mengajar juga bisa mendaftar seleksi P3K.
“Dulu ada prioritas seperti honorer K2 atau yang sudah memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan). Tetapi sekarang semua bisa daftar, asalkan sudah terdaftar di Dapodik. Kalau dengan ASN, sebenarnya sama-sama pegawai pemerintah. Namun kalau P3K statusnya kontrak,” ungkap Hastim
Saat disinggung rencana pendaftaran P3K, Hastim mengaku lebih tertarik untuk menjadi PNS daripada P3K. Alasannya karena P3K menggunakan sistem kontrak, sehingga untuk mendatang tidak ada kepastian yang jelas.
“Mereka yang terdaftar di Dapodik tetap harus verifikasi ijazah. Namun dari pengalaman, sering kali ijazah tidak bisa ter-verifikasi, dan membuat nomor peserta tidak bisa keluar. Kebanyakan dirasakan oleh teman-teman yang sudah 10 tahun lebih lulus,” jelasnya
Senada dengan Hastim, Etik salah satu GTT tingkat sekolah dasar (SD) mengungkapkan bahwa tahun ini tidak ada seleksi CPNS bagi guru. Karena itu, dia akan ikut seleksi P3K. Namun jika ada seleksi CPNS maka dia akan lebih condong memilih seleksi CPNS. Alasannya karena masalah kesejahteraan, untuk sekarang dan kesejahteraan yang akan datang jauh lebih terjamin PNS.
“Jika diminta memilih, mayoritas besar akan memilih PNS. Kami yang berprofesi sebagai guru pun akan berpendapat demikian.
Karena di era modern seperti saat ini, guru dituntut harus memiliki kualifikasi S1 dan linear, kompeten di segala aspek penilaian baik psikomotorik, kognitif maupun afektif, mampu menguasai berbagai media, metode, model pembelajaran sesuai kurikulum yang berlaku,” ujarnya Dia menambahkan, untuk peningkatan kualitas SDM (Sumber Daya Manusia) Indonesia hal pertama yang harus ditingkatkan adalah kesejahteraan dan kualitas guru. Jika profesi guru bisa menjamin nantinya akan menjadi PNS, maka diharapkan kesejahteraan guru bisa terpenuhi.
Dengan demikian profesi guru akan menjadi profesi yang banyak diminati. Level dan kualitas guru akan meningkat dan dapat menghasilkan banyak murid yang berkualitas pula.
Sedangkan Mira GTT SDN Ketawanggede mengungkapkan bahwa dia tidak terlalu berambisi untuk mengikuti seleksi P3K. Namun, program ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru honorer (GTT). Dia pun akan mencoba mengikuti seleksi P3K.
“Untuk persiapan saya belum ada, karena informasinya juga masih belum jelas kapan akan dilaksanakan. Jadi tidak ada persiapan yang lebih. Kemarin hanya memverifikasi ijazah di website Dapodik,” tutur Mira
Mira berharap program seleksi P3K yang bakal dilaksanakan bisa lebih selektif dan tepat sasaran. Dalam artian bagi guru-guru honorer yang sudah bertahun-tahun mengabdi untuk pendidikan, bisa diprioritaskan menjadi P3K.
Selain itu sistem seleksi juga diharapkan tidak sulit, sehingga tidak mempersulit guru-guru honorer untuk meningkatkan kesejahteraannya. (was)