Malang, IP – Guru Besar atau profesor merupakan jabatan fungsional tertinggi untuk dosen yang masih aktif mengajar di lingkungan satuan pendidikan tinggi. Untuk mencapai gelar tersebut, setidaknya seorang dosen (pengajar) harus dapat memenuhi beberapa kriteria.
Kriteria tersebut seperti harus memiliki ijazah Doktor (S3) atau setara, dapat menjadi guru besar paling singkat tiga tahun setelah memperoleh ijazah Doktor (S3), mempunyai karya ilmiah yang dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, hingga memiliki pengalaman kerja sebagai dosen minimal sepuluh tahun.
Berkaitan dengan hal ini, Guru Besar bidang Ilmu Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang (UM), Prof. Dr. Imam Mukhlis, S.E., M.Si, mengungkapkan ada beberapa proses untuk mencapai jabatan akademik Guru Besar. Proses tersebut terdiri dari proses akademik dan proses akademik.
“Itu tidak mudah, dan proses tersebut harus kita lakukan melalui kegiatan Tri Dharma, yakni pendidikan, pengabdian masyarakat, dan juga penelitian,” ungkap Imam
Dirinya kemudian menghimbau kepada para dosen muda, agar sejak awal sudah mulai memfokuskan diri pada salah satu bidang ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu pada pendidikan terakhir (Doktor/S3). Kemudian mencari akar ilmiah yang sesuai, termasuk juga kegiatan pengajaran.
“Sehingga hal ini bisa mempermudah capaian dalam meraih gelar Guru Besar ini,” tandas pria kelahiran kediri ini
Sementara itu Prof. Dr. IM Hambali M.Pd Guru Besar Bidang Bimbingan Konseling Universitas Negeri Malang menambahkan, untuk dosen yang sudah lama mengabdi agar bisa terus memotivasi diri agar bisa mencapai gelar guru besar.
“Untuk teman-teman yang sudah lama mengajar dan seharusnya bisa segera guru besar, saya kira jangan patah semangat dan putus asa. Meskipun ada satu dua perihal yang memang mesti ditekuni karena sedikit susah. Namun itu semua bukan berarti mustahil, tolong agar tetap diperjuangkan,” pungkasnya kepada Inspirasi Pendidikan. (was)
