Malang, IP – Selain kripik buah dan tempe, Kota Malang juga memiliki oleh-oleh khas berupa produk kerajinan. Misalnya saja kerajinan keramik dan gerabah.
Memang selama ini, dua produk kerajinan itu menjadi andalan Kota Malang. Gerabah Penanggungan dan Keramik Dinoyo, menjadi satu jenis kerajinan yang tidak bisa dipisahkan.
Mengingat asal usulnya sama, dan berasal dari gerabah di tahun 1930-an baru keramik berkembang di tahun 1950-an.
Sabtu (23/10/2021) kemarin, Kampung Gerabah Penanggungan yang merupakan kampung tematik unggulan kota Malang menggelar Festival Lempung Agung. Gelaran Festival cukup unik, antik, dan kreatif.
Selain anak-anak membuat dan mewarna gerabah, warga juga diajak melakukan kirap gerabah untuk di bawa ke bibir sungai Berantas.
Setelah itu mereka melakukan prosesi mencuci gerabah bersama (ngumbah grabah). Selain itu anak-anak bermain air di Kali Brantas.
Ida Ayu Made Wahyuni, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang menyampaikan, kerajinan di Betek tersebut merupakan sentra gerabah yang menjadi produk unggulan Kota Malang, dan dapat menjadi wisata edukasi gerabah.
“Wisatawan juga dapat belajar tentang sejarah gerabah dari masa ke masa, yang di gunakan untuk kebutuhan peralatan rumah tangga hingga hiasan interior maupun eksterior,” tuturnya.
Sementara itu, Hariyono Ketua Pokdarwis Kampung Gerabah Penanggungan menuturkan, gelaran event ini rutin dilakukan tiap tahun sebagai bentuk promosi kembali bahwa Kampung Gerabah siap dikunjungi untuk wisata edukasi.
Adapun paket wisatanya berupa, membentuk gerabah, mewarna gerabah, kirab gerabah, dan ngumba gerabah.