Malang, IP – Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang biasa menyerang paru-paru dan memiliki keluhan gejala seperti batuk-batuk selama dua minggu, batuk berdarah, keringat malam, berat badan turun, dan sebagainya. Terlebih adanya pandemi, membuat stigma masyarakat masih tinggi dan negatif jika melihat ada orang yang batuk-batuk dan bergejala flu.
Hal itu membuat banyak orang yang memiliki keluhan gejala TBC enggan ke puskesmas atau ke fasilitas kesehatan lainnya karena takut menjalani tes swab, hingga takut dilihat tetangga karena dia batuk-batuk.
Dengan adanya kasus TBC yang semakin hari semakin meningkat di tengah pandemi dan tinginya tingkat minder pasien TBC untuk berobat, Puskesmas Kedungkandang Malang menciptakan suatu inovasi. Yakni Konsultasi Online Penyakit Tuberkulosis yang disingkat dengan “KOPI TUBRUK”.
Baca juga : Growth Lamp, Alat Inovasi UB Genjot Pertumbuhan Bawang
Perawat sekaligus inovator dari KOPI TUBRUK Anggi Rahma Fitriana mengungkap, dalam program ini ia membuka konsultasi secara online pada masyarakat untuk tanya-tanya mengenai penyakit TBC.
“Konsultasi ini terbuka bagi siapa pun yang ingin bertanya secara online mengenai penyakit, gejala, hingga pengobatan TBC. Konsultasi ini bisa diakses melalui WA atau via telepon yang terbuka 24 jam,” ujar Anggi.
Dengan adanya konsultasi ini, Kepala Puskesmas Kedungkandang dr. Lisna menerangkan bahwa pihaknya bisa melakukan obrolan untuk mengetahui kriteria TBC suspect yang dialami oleh pasien.
Baca juga : Inovasi SAE Lapas Lowokwaru
“Dari obrolan itu kami bisa menindaklanjuti apakah gejala pasien tersebut merupakan gejala TBC atau penyakit lainnya. Jika ada indikator penyakit TBC, kader kami akan melakukan pengecekan dahak untuk kemudian dicek dengan TCM (Tes Cepat Molekuler),” jelas Lisna.
TCM sendiri hanya tersedia di Puskesmas Rampal Celaket dan RSUD, sehingga sampel dahak dari pasien KOPI TUBRUK harus diambil dengan cara kader Puskesmas Kedungkandang datang langsung ke rumah pasien untuk mengambil sampel dan kemudian hasilnya akan diberikan secara online.
Jika hasilnya dinyatakan positif TBC, pihak Puskesmas Kedungkandang kemudian memberikan perawatan lanjutan berupa pengobatan beserta konsultasi mengenai efek Samping dari konsumsi obat-obatannya.