
Malang, IP – SMP 4 YPK Jatim Malang mempunyai cara unik dalam perpisahan siswa kelas IX Tahun Ajaran 2021/2022. Pasalnya, sekolah yang beralamat di Jl Ki Ageng Gribig 248 Kedungkandang Kota Malang ini memeriahkan dengan acara Pisah Kenang sekaligus Pentas Seni.
Acara Pentas Seni dibawakan oleh perwakilan siswa-siswi kelas VII, VIII, dan IX pada Selasa (28/6/2022) siang. Mulai pukul 09.00 sampai 12.00 WIB di lingkungan sekolah setempat.
Acara yang terinspirasi dari Wonderland Indonesia tersebut, mengangkat tema Bersatu dalam Perbedaan dengan menampilkan tari dan lagu dari berbagai daerah di Indonesia.
Pengawas SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Dra Tutut Sriwahyuni MMPd mengapresiasi adanya kegiatan Pisah Kenang dan Pentas Seni ini. Mengingat, siswa dari semua jenjang kelas turut sekolah libatkan dalam memeriahkan acara.
“Saya lihat kreativitas yang ditunjukkan oleh siswa dan teman-teman guru di sini sangat baik dan luar biasa. Mudah-mudah acara ini nanti berlanjut seterusnya, sehingga talenta-talenta siswa bisa terus dipupuk dan dikembangkan,” ungkapnya.
Jenjang SMP Pengetahuan Saja Tak Cukup

Memang, kata Tutut, dalam jenjang SMP siswa tidak hanya cukup memiliki kualifikasi berupa pengetahuan. Namun siswa SMP juga harus memiliki keterampilan yang mesti terus diasah.
“Juga sikap dan karakternya perlu dibekali dengan karakter yang baik. Jadi siswa tidak hanya pintar dalam sisi akademis, tetapi ia harus terampil dan memiliki karakter yang baik,” imbuh Tutut saat Inspirasi Pendidikan temui usai acara.
Baca Juga: Beri Praktik Kewirausahaan, SMP YPK 4 JatimÂ
Ia berharap, para lulusan terus mengembangkan apa yang sudah mereka dapat dari SMP YPK 4. Lulusan harus terus belajar, dan bekerja keras agar dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan.
“Untuk orang tua, pendidikan jangan hanya dipasrahkan saja kepada sekolah. Orang tua harus terus mengawal, mendampingi anak dalam proses pembelajaran. Maka antara orang tua dan sekolah dapat menjadi mitra yang kuat,” jelasnya.
Tak lupa ia berpesan kepada guru untuk terus mengembangkan kompetensi. Karena dengan kompetensi yang baik, akan bisa mengantarkan peserta didik dengan kualitas yang baik pula.
Ketua Panitia Sabonoli Sarumaha STh yang akrab dipanggil Moses mengatakan, acara ini digelar tidak hanya untuk mengadakan perpisahan bersama siswa kelas IX.
Akan tetapi, juga memiliki tujuan untuk melestarikan dan mengembangkan hasil karya seni dan budaya tradisional daerah. Mengingat siswa merupakan pewaris seni dan budaya yang harus terus dikembangkan.
Baca Juga: Lestarikan Budaya Lokal Melalui Permainan TradisionalÂ
“Siswa adalah pewaris seni dan budaya yang harus dikembangkan, serta menumbuhkan nilai yang tersimpan dalam setiap kesenian dan kebudayaan daerah yang lebih sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia,” imbuh Moses.
Sementara itu, Kepala SMP 4 YPK Jatim Malang Dra Yani Hestiwiratih menuturkan tujuan acara adalah untuk mensyukuri para siswa lulus 100 % dan menjadi sarana menghibur anak-anak setelah belajar sepanjang tahun ajaran.
Acara Bangkitkan Kebanggaan dengan Keberagaman

Selain itu, acara diharapkan dapat membangkitkan kebanggaan menjadi warga Indonesia dengan keberagaman budayanya.
“Sekaligus mau mengajarkan perbedaan merupakan anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa yang sepatutnya kita syukuri. Perbedaan tersebut bukan menjadi penghalang bagi kita untuk bersatu,” tutur Yani.
“Karena kita sebagai warga negara Indonesia tentunya mengetahui semboyan negara kita yaitu Bineka Tunggal Ika, yang artinya Berbeda-beda tetapi tetap satu tujuan,” sambungnya.
Setiap warga negara memiliki kewajiban untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Dalam perbedaan tersebut, maka perlu menerapkan sikap saling menghargai dan menghormati dalam kehidupan sehari-hari.
Baik itu menjaga persatuan antar anggota keluarga, antar teman, antara masyarakat, dan yang lainnya.
Sikap bersatu dalam perbedaan dapat diartikan sebagai sikap yang mementingkan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Dengan demikian Yani menegaskan, sikap bersatu harus diterapkan kapan pun dan dimana pun. Termasuk di lingkungan sekolah.
“Sikap bersatu di lingkungan sekolah ini adalah dengan menyelenggarakan acara pisah kenang dan pentas seni siang ini yang melibatkan siswa, orang tua dan semua guru, karyawan di sekolah,” imbuhnya.
Kesempatan Apresiasi akan Prestasi Anak

Dalam kesempatan yang sama, Pdt Gusti Yosef Langke SHMA selaku wali murid menyampaikan bahwa acara Pisah Kenang dan Pentas seni merupakan kesempatan bagi orang tua untuk memberi apresiasi atas prestasi anak.
“Ini merupakan praktik kegiatan bersama yang menyatukan antara pihak sekolah dan paguyuban orang tua,” ujarnya.
Salah satu lulusan, Pandu Putra Dewata mengaku bangga dan terkesan dengan kegiatan ini.
Sebab, acara ini merupakan hal yang positif dimana siswa bisa berekspresi untuk berani tampil di depan umum, melatih kekompakan dan kolaborasi antar siswa, serta dapat pengembangan bakat dan minat siswa.