Media pembelajaran merupakan alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa. Ini diharapkan mampu mencegah verbalisme pada diri siswa. Termasuk di dalamnya adalah pembelajaran bahasa Inggris.
Secara teori, pembelajaran yang banyak menggunakan verbalisme, tentu akan membosankan. Sebaliknya pengajaran akan lebih menarik jika siswa gembira dalam belajar atau senang karena merasa tertarik dan mengert pelajaran yang diterimanya. Dengan demikian kegiatan belajar akan lebih efektif.
Belajar yang efektif harus dimulai dari pengalaman langsung atau pengalaman konkrit dan menuju kepada pengalaman yang lebih abstrak. Belajar akan lebih efektif jika dibantu dengan alat pembelajaran. Agar proses belajar mengajar dapat berhasil dengan baik, siswa sebaiknya diajak untuk memanfaatkan semua alat inderanya.
Inovasi Pembelajaran
Guru diharapkan berusaha menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, maka semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan.
Oemar Hamalik (1986) menulis bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat mengakibatkan keinginan dan minat yang baru. Juga membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar. Bahkan pada titik tertentu membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Dengan demikian, siswa diharapkan akan dapat menerima dan menyerap dengan mudah dan baik pesan-pesan dalam materi yang disajikan.
Upaya pemanfaatan semua alat indera dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan rangsangan (stimulus). Sedangkan rangsangan tersebut dapat direalisasikan dengan penggunaan peraga dalam pendidikan. Peraga dalam pembelajaran biasa disebut dengan media pembelajaran.
Hal ini ditegaskan oleh Aryad (2003). Dia berpendapat bahwa dalam kegiatan belajar mengajar, pemakaian kata media pembelajaran digantikan oleh istilah seperti alat pandang-dengar, bahan pengajaran, komunikasi pandang dengar, pendidikan alat peraga pandang, teknologi pandang, teknologi pendidikan, alat peraga dan media penjelas.
Baca Juga :
Pameran Karya Pembelajaran, Dorong Motivasi Guru Berinovasi
Jarik Ma’Siti, Terobosan Pembelajaran Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
Dukung Golden Age, Global Kids Konsep Pembelajaran yang Menyenangkan
Gandeng Desa Inggris Singosari, MTs Nurul Huda Ngajum Siapkan Siswa Go Internasional
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses belajar. Guru dituntut agar menggunakan alat-alat yang dapat disediakan oleh sekolah. Tidak menutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru harus dapat menggunakan alat yang murah dan efisien. Meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.
Guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang media pengajaran dalam menggunakan media. Menurut Oemar Hamalik (1994), dalam menggunakan media pengajaran guru harus memahami tentang (1) media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, (2) fungsi media dalam rangka mencapai tujuanpendidikan, (3) seluk beluk proses belajar, (4) hubungan antara metode mengajar dengan media pendidikan, (5) nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran, (6) pemilihan dan penggunaan media pendidikan, (7) berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan, (8) media pendidikan dalam setiap mata pelajaran, dan (9) usaha inovasi dalam pendidikan.
Kreativitas Guru
Media dalam pembelajaran bahasa Inggris diharapkan mampu memperjelas penyajian dan informasi serta menimbulkan motivasi belajar. Interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya juga terjadi. Siswa juga memungkinkan untuk belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Hal-hal ini sehingga berpengaruh positif terhadap aktivitas belajarnya di kelas.
Penggunaan media dalam pembelajaran juga memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka. Sehingga konsep tujuan yang direncanakan guru akan lebih baik jika dibandingkan dengan pemahaman isi pelajaran yang berbeda dari setiap siswa.
Ke depan, guru hendaknya lebih kreatif dalam melakukan inovasi dalam kegiatan belajar mengajar. Salah satunya adalah inovasi dalam menggunakan media pembelajaran. Lembaga sekolah hendaknya memberikan kesempatan kepada guru, dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan melengkapi sarana penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana yang dimaksudkan adalah media pembelajaran.
Hal ini dilakukan karena siswa akan lebih memahami dan menerima hasil belajar jika dalam penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat konkrit. Artinya siswa tidak verbalisme terhadap materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga dalam hal ini guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif dalam menggunakan media pengajaran.
Pada titik tertentu, pembelajaran bahasa Inggris tentu akan menjadi lebih aktif lagi. Dengan demikian siswa akan merasa lebih enjoy dalam mengikuti proses pembelajaran. Hasil yang diinginkan guru dari pembelajaran juga akan memuaskan. Semoga.*