Kab Malang, IP – Selain memberi banyak dampak positif, gempuran globalisasi ternyata juga memberi sejumlah dampak negatif. Seperti semakin pudarnya apresiasi terhadap nilai seni dan budaya lokal oleh anak-anak muda Indonesia.
Baca Juga:Â
Memang sudah bukan menjadi rahasia, banyak dari anak muda yang tak lagi tertarik dengan seni dan budaya lokal. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang mulai meninggalkan seni dan budaya tradisional ini.
Mereka lebih tertarik dengan budaya-budaya ‘modern’ yang cenderung kebarat-baratan, demam budaya Korea, jejepangan, dan masih banyak lagi.
Meski begitu, masih ada sejumlah anak muda yang terus bertahan melestarikan seni dan budaya lokal di era gempuran globalisasi seperti sekarang.
Satu diantaranya adalah Dewanda Fitria Maharani, gadis yang hingga kini turut berkecimpung melestarikan seni dan budaya Jawa sebagai seorang sinden muda.
Gadis yang kini duduk di bangku kelas XII SMA Negeri 1 Sumberpucung ini mengaku, nyinden merupakan hobi yang menyenangkan sekaligus menghasilkan. Selain hobi, Dewanda juga ingin meneruskan aliran seni keluarga.
“Sampai sekarang dan mungkin seterusnya akan nyinden. Apalagi sebagai anak muda yang dilahirkan di Jawa, sudah menjadi keharusan untuk meneruskan budaya, kalau tidak diri sendiri mau siapa lagi,” tegasnya Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 111