Mengenal Megengan, Tradisi Menjelang Bulan Ramadan

0
Apem yang merupakan makanan yang selalu ada di tradisi megengan. (Foto: Detik)

Kab Malang, IP – Setiap menjelang bulan puasa, beberapa daerah memiliki tradisi masing-masing dalam me­nyambut bulan suci Ramadan. Salah satu tradisi penyambutan bulan Ramadan di Malang adalah “megengan”.

Sebenarnya tradisi tersebut tidak hanya dilakukan di Malang saja, mela­inkan ada beberapa daerah Jawa yang melakukannya. Di Malang sendiri tradisi megengan masih dilakukan hingga sekarang.

Baca Juga :

 

Tari Tradisional Jadi Upaya Lestarikan Warisan Budaya

 

Kirab Ramadhan SDN Mergosono 1 Juga Jadi Aksi Solidaritas untuk Palestina

Mengutip timesindonesia, megengan adalah sebuah ritual budaya yang me­rangkum elemen-elemen dari budaya Jawa dan Islam, yang dipraktikkan oleh para Wali Songo saat menyebarkan ajaran Islam di Jawa. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi penerimaan Islam oleh masyarakat Jawa.

Acara ini diselenggarakan setiap tahun pada minggu terakhir bulan Sya ‘ban, di antara bulan-bulan mulia Rajab dan Ramadan. Kata “megengan” berasal dari bahasa Jawa yang berarti “menahan”, dan acara ini bertujuan untuk mengingatkan masyarakat akan kedatangan bulan Ramadan.

Saat bulan Ramadan, seluruh umat Islam diwajibkan untuk menjalankan ibadah puasa, yang meminta mereka untuk menahan segala jenis perilaku yang dapat membatalkan puasa.

Selain itu, megengan juga memiliki makna sebagai bentuk permohonan maaf antar sesama, yang disimbolkan oleh kue apem, makanan khas Jawa yang biasanya disajikan dalam acara adat. Kata “apem” sendiri diambil dari kata “ngafwan” atau “ngafwun” yang berarti “permohonan maaf” Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 118

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News