Angkor Wat menjadi warisan budaya Kamboja yang tak ternilai harganya. Warisan ini berbentuk gugusan candi yang diakui sebagai salah satu monumen keagamaan terbesar di dunia dengan luas mencapai 400 hektar. Terletak di kota kuno Angkor yang dahulu menjadi pusat peradaban Khmer, Angkor Wat berdiri megah sebagai bukti kejayaan arsitektur klasik Asia Tenggara.
Angkor Wat dibangun atas peÂrintah Raja Suryawarman II antara tahun 1113-1149 Masehi di kota YasoÂdarapura (kini dikenal sebagai Angkor). Kompleks candi ini awalnya adalah Candi Hindu yang didedikasikan untuk Dewa Wisnu.
Baca Juga :
Menyibak Sejarah: Antoinette VII dan Awal Mula Penerbangan di Nusantara
Namun dalam perkembangannya, Angkor Wat mengalami transformasi spiritual ketika beralih fungsi menjadi kuil Buddha pada penghujung abad ke-12. Perpaduan kedua tradisi keagamaan Hindu-Buddha terabadikan dengan indah melalui relief-relief yang menghiasi dinding-dindingnya.
Ukiran relief menakjubkan tersebut memiliki panjang lebih dari 800 meter. Relief ini menggambarkan berbagai cerita seperti Ramayana dan Mahabharata, serta kehidupan sehari-hari masyarakat Khmer kuno.
Kompleks Angkor Wat juga dikelilingi oleh parit selebar 190 meter yang berfungsi ganda sebagai sistem pertahanan dan pengatur air. Sistem pengairan yang canggih ini membantu menjaga stabilitas struktur bangunan selama berabad-abad, sekaligus mencegah banjir pada musim hujan Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 136
