Malang, IP – Sudah menjadi tuntutan santri tidak hanya menguasai pengetahuan di bidang agama, namun juga bidang-bidang lain sesuai minat bakat mereka. Pesantren Al Hikam Malang yang menangkap fenomena ini membuat Inkubator Prestasi, program terbaru dan kali pertama kali diadakan. “Jadi program ini untuk mewadahi dan memfasilitasi para santri yang memiliki keinginan kuat menggapai capaian prestasi pada bidang ilmiah dan penulisan,” jelas Pengurus Divisi Kajian Keilmuan OSPAM, Moh Imam Risyidi ketika ditemui Inpsirasi Pendidikan, Selasa (13/10) lalu.
Harapan kami, lanjutnya, dengan adanya program ini mampu menciptakan iklim prestasi di lingkungan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang. “Kebetulan juga ada sahabat santri yang sudah berpengalaman di bidang tersebut. Dia meraih prestasi dibidang Nasional, maupun Internasional sehingga niat untuk menebar ilmu ke adik-adik sangat besar,” ujarnya.
Pengurus Imam menambahkan, untuk konsep program awal lebih diarahkan pada pengenalan dan pemberian motivasi tentang ilmiah, serta kepenulisan. Setelah itu masuk materi mencari ide-ide yang cocok untuk dibuat kepenulisan. “Selain kepenulisan program ini juga diarahkan untuk desain prototipe dan melatih Public Speaking kepada santri. Karena itu kuotanya kami batas sekitar 12 tim saja, sedangkan sekarang yang sudah daftar masih enam orang. Rencana open recruitment akan kita buka sampai tanggal 18 Oktober,” ujar Imam.
Sebenarnya penjaringan kuota peserta tergantung ketersediaan mentor yang berjumlah enam orang. Mentornya sendiri merupakan santri Al-Hikam, yang sudah cukup berpengalaman di bidang ilmiah dan kepenulisan.
“Rencananya setiap mentor akan memegang hingga dua tim, setiap tim terdiri dari sekitar tiga santri,” sambungya.
Lepas dari tuntutan zaman, program ini berdasarkan moto Al-Hikam poin ke dua tentang prestasi ilmiah.
“Jadi pendiri Al Hikam berharap selain santri taat beribadah, juga memiliki prestasi-prestasi.
Karena itu dengan adanya program Inkubator Prestasi ini agar santri Al-Hikam dapat mencapai prestasi yang diinginkan,” terang Imam yang juga mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Malang ini. (was)