Sekolah Tatap Muka, Bangun Chemistry Ditengah Pandemi Covid

0

Malang IP – SMK Telkom Sandhy Putra Kota Malang sejak Senin (2/11) lalu melakukan uji coba sekolah tatap muka dengan menerapkan ptotokol kesehatan (prokes) sangat ketat.
Protokol 3 M yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan menjaga jarak menjadi standar dasar penerapan sekolah tatap muka setelah sekian lama daring
Wakil Kepala Bidang Kurikulum SMK Telkom Sandhy Putra Kota Malang, Ifa Choirunnisa, mengatakan uji coba untuk siswa kelas X ini hanya berlangsung lima hari. ( 2- 6 September 2020)
“Uji coba ini juga untuk membangun chemestry antar siswa baru atau kelas X dengan guru. Sejak menjadi siswa SMK Telkom mereka belum pernah bertemu dengan para guru,” ujarnya.
Meski begitu tidak semua siswa mengikuti uji coba sekolah tatap muka. Selain berdomisili di Malang, juga harus seijin orangtuanya. Dikatakan siswa kelas X sekitar 5O0 lebih. “176 siswa diantaranya berdomisili di Malang dan hanya 90 siswa mendapat ijin orangtuanya untuk mengikuti uji coba sekokah tatap nuka,” jelasnya.
Bagi siswa yang tidak mengikuti uji coba sekolah tatap muka dapat mengikuti lewat webex yang disiarkan secara langsung.
Seperti prokes lainnya, sebelum masuk sekolah, terlebih dahulu dicek suhu tubuhnya serta diarahkan untuk mencuci tangan pakai sabun. Pihak sekolah telah menyiapkan fasilitas wastafel di beberapa titik strategis.
Selama proses pembelajaran yang hanya berlangsung tiga jam ini, siswa wajib memakai masker. “Agar aman, tata ruang kelas pun disiapkan sehingga jarak antar siswa tetap terjaga,” terangnya sambil menambahkan selama proses pembelajaran diawasi guru pengawas.
Untuk.memudahkan proses belajar siswa, menurut Ifa program pembelajaran siswa kelas X sudah berganti tiga kali. “Sebagai sekolah kejuruan siswa membutuhkan waktu untuk beradaptasi, karena mereka dari srkolah umum,” tambahnya.Modul pertama dan kedua, siswa masih merasa keberatan akhirnya dicoba mengguankan learning manajemen system dan skill manajemen sytem dan siswa akan mendapatkan sertifikasi internasional.(sap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News