BATU, IP – Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batu, Eny Rachyuningsih, menyampaikan hasil survei kepada wali murid untuk pelajar di tiga sekolah menengah pertama negeri (SMPM) di Kota Batu.
Yaitu, sebanyak 85 persen wali murid menginginkan pembelajaran tatap muka. Minim mereka yang tidak setuju.
Dikatakan Eny, wali murid yang tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka, pihak sekolah tetap memberikan fasilitas pembelajaran secara daring. Kemudian pelajar yang dari zona merah ,juga diwajibkan untuk mengikuti pembelajaran daring.
“Setelah dilakukan survei terhadap tiga SMPN yakni SMPN 1 Batu, SMPN 2 Batu, dan SMPN 3 Batu, hasilnya hampir 85 persen wali murid sudah menginginkan adanya kegiatan pembelajaran tatap muka. Namun, yang berpendapat berbeda juga kita harus akomodasi,” jelas dia.
Eny menambahkan, jika nantinya pembelajaran tatap muka diperbolehkan, ada kebijakan yang harus ditaati oleh sekolah.
“Catatannya adalah masing-masing kelas hanya boleh diisi maksimal 15 orang. Paling lama pembelajarannya tiga jam. Saat siswa ini pulang juga dilarang untuk bertemu dalam satu titik berkumpul,” kata dia.
Kebijakannya bukan hanya itu saja, masih kata Eny, tetapi nanti pembelajaran tatap muka akan dimulai pada kelas IX. “Jika selama dua minggu berjalan tanpa ada kendala, maka akan dilanjutkan pada tingkatan kelas lainnya,”ujarnya.
Penunjang lainnya, lanjut Eny, seperti sarana prasarana untuk menyiapkan protokol kesehatan, tempat cuci tangan, hand sanitizer, pengukur suhu tubuh, dan sebagainya, pihak sekolah bisa menganggarkan melalui Bosda. (doi)