Guru Makin Hebat dengan Kolaborasi Orang Tua

0
: Chusnul Chotimah saat memberi pelajaran kepada siswa di sekolah.
Kab Malang, IP – Pendidikan karakter merupakan sebuah proses pembentukan kebiasaan yang harus dimulai sejak dini. Hasil pendidikan karakter, juga akan anak rasakan ketika mereka sudah tumbuh dewasa.
Sebagaimana yang dilakukan oleh Chusnul Chotimah, guru di SDN Ngadilangkung 2, Kepanjen, Kabupaten Malang. Ia fokus pada perkembangan emosional, spiritualitas dan kepribadian anak.
Chusnul menjelaskan, anak ibarat sebuah kertas putih. Agar tumbuh dengan kepribadian yang baik, ia membutuhkan bantuan orang dewasa untuk mendapat stimulus. “Untuk pembentukan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab seorang guru, namun juga menjadi tanggung jawab orang tua,” tegasnya.
Terlebih masih banyak orang tua yang beranggapan peran mendidik anak hanya  menjadi tugas sekolah. Artinya ketika anak sudah sekolah, maka selesai tugas mereka dalam mendidik anak.
Padahal terbentuknya karakter dalam diri anak tidak hanya berasal dari guru di sekolah, namun juga didikan orang tua di rumah.
Biasanya sebagai orang tua, sering tidak menyadari bahwa mereka menghancurkan potensi anak dengan berbagai kebiasaan negatif. Seperti memarahi, memukul, membentak, pemberian label tidak baik atau menyakiti secara fisik.
Berdasarkan hal tersebut, anak akan menjadi rendah diri, minder, penakut, kasar bahkan bertindak semaunya sendiri. Hal ini yang akan menghambat mereka dalam meraih prestasi. “Kolaborasi antara guru dan orang tua sangat diperlukan untuk membentuk karakter anak,” imbuhnya.
Dalam proses pembentukan karakter, pembiasan-pembiasan dapat ditanamkan melalui hal-hal kecil yang mudah anak pahami. Seperti pemberian apresiasi berupa kata-kata positif.
Dengan penguatan positif, maka akan berdampak pada perubahan tingkah laku anak. Oleh karenanya, seorang guru tidak boleh hanya terfokus pada pemberian tugas maupun arahan saja. Melainkan kepekaan untuk memberikan apresiasi kepada anak.
Menurut Chusnul, guru merupakan sosok yang ditiru dan menjadi sumber inspirasi anak di sekolah. Sikap dan perilaku seorang guru akan membekas dan menjadi teladan bagi siswa. Oleh karenanya, seorang guru harus konsisten dengan peraturan yang telah dibuatnya.
“Saat mengajarkan pendidikan karakter bukan hanya siswa yang belajar, gurunya juga harus belajar,” pungkasnya. (Foto: Vranola/ IP).
Pewarta : Vranola Ekanis Putri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News