Kab Malang, IP – Suara siswa beragama Hindu terdengar sayup-sayup mengikuti kegiatan Pasraman di salah satu ruang sekolah. Memegang secarik kertas putih, dengan kompak mereka membaca Sloka dalam kitab Bhagawadgita umat Hindu.
Begitu pula siswa beragama Islam, di ruang yang berbeda terlihat fokus mendengar tausiah dari guru agama. Mereka mendengar dan belajar tentang menjalankan ibadah puasa saat bulan Ramadhan.
Kegiatan semacam ini Inspirasi Pendidikan temui saat berada di SDN 2 Petungsewu, Dusun Codo, Desa Petungsewu, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang.
Baca Juga: HUT 108 Kota Malang, Pemkot Fokus Pemantapan Industri Kreatif
Memang, siswa di SDN 2 Petungsewu memiliki kemajemukan dalam hal kepercayaan beragama. Mayoritas beragama Islam, akan tetapi banyak juga yang beragama Hindu.
Meski demikian, seluruh siswa dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan rukun dan berdampingan. Tanpa adanya gesekan perbedaan agama dari masing-masing siswa.
“Selama 15 tahun mengajar di sini tidak ada gesekan agama, bahkan oleh teman-teman yang non muslim setiap ada acara pondok Ramadhan seperti ini sangat dibantu,” ujar Choiri Mahmudi, Guru Agama Islam SDN 2 Petungsewu, Kamis (7/4/2022).
Sebagai guru agama, Choiri mengaku terus mendorong siswa untuk menjalankan ibadah di masing-masing agama dengan baik dan maksimal. Tujuannya agar tercipta sikap saling menghargai, menghormati dan toleransi antar umat beragama.
Baca Juga: Diikuti 125 Perguruan Tinggi, POMPROV 2022 Jawa Timur Berlangsung Sukses
Senada, Kepala SDN 2 Petungsewu Ida Yuniarsi SPd menyampaikan, dari total 205 siswa terdapat 30 orang siswa yang beragama Hindu. Sebab itu, pihaknya mengutamakan adanya kerukunan dan kebersamaan.
Ida menekankan, sekolah tidak pernah pilih kasih atau memandang latar belakang agama dalam melakukan berbagai aktivitas. Bahkan sampai dalam hal pembangunan tempat ibadah yang diperuntukkan bagi siswa dan guru.
“Kami tidak pernah memandang agamanya ini, agamanya itu. Hal ini kami buktikan saat pembangunan tempat ibadah sekolah,” tuturnya.
Saat sekolah membangun Mushola (masjid kecil) sebagai tempat ibadah umat muslim. Sekolah juga membangun Sanggar Pamujan (pura kecil), untuk umat Hindu beribadah Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan