Malang, IP – Di Era Industri 4.0 seperti saat ini, menyekolahkan anak di TK dengan Kurikulum Internasional menjadi salah satu pilihan yang banyak diminati oleh para orang tua. Pasalnya, di era saat ini anak-anak perlu dididik untuk lebih adaptif demi menghadapi tantangan global.
Di Kota Malang, berdiri suatu lembaga pendidikan yang bernama My Little Island Preschool (MLI Preschool). TK Internasional ini menawarkan pendidikan bagi anak prasekolah secara lebih komprehensif dan mengarahkan anak untuk lebih mengeksplorasi dan mengembangkan bakatnya.
Berbeda dengan TK lainnya, MLI Preschool menyajikan pendidikan dengan memadukan dua kurikulum, yaitu Pre-Primary Cambridge Curriculum sebagai kurikulum besar, serta Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum nasionalnya.
Edward Salim Buwono, S.M., MA, Dipl.Montessori, Curriculum Director My Little Island Preschool mengungkap, kedua kurikulum tersebut diimplementasikan menggunakan pendekatan STEAM dengan metode pembelajaran Montessori dan Whole Brain Teaching sebagai metode unggulan sekolah.
Pendekatan STEAM sendiri ialah singkatan dari Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics. Pendekatan ini akan mengintegrasi semua subjek pelajaran dalam projek yang mereka kerjakan.
“Dalam pendekatan ini, ketika siswa belajar matematika, mereka juga akan mendapatkan pelajaran dari subjek lainnya seperti sains dan seni, atau lain sebagainya,” terang Edward.
Pendekatan tersebut kemudian diterapkan dengan metode Montessori, yaitu metode pembelajaran dengan konsep praktik langsung guna melatih kemandirian dan keaktifan setiap siswa.
Gunakan Metode Montessori dan Whole Brain Teaching
Selain metode Montessori, MLI Preschool juga menerapkan metode Whole Brain Teaching sebagai metode pendekatan karakter. Edward menilai bahwa metode ini efektif untuk menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri anak. Hal ini agar dapat lebih disiplin dan lebih memperhatikan pada saat guru memberi arahan atau pembelajaran.
“Karena MLI merupakan International School, pembelajaran disampaikan dengan Bahasa Inggris sepenuhnya, kecuali pada saat materi pembelajaran Bahasa Indonesia,” ungkapnya.
Untuk menyiapkan anak menghadapi tantangan global, penggunaan Bahasa Inggris tidak hanya berupa kata-kata sederhana saja, melainkan seluruh percakapan wajib menggunakan Bahasa Inggris agar para siswa juga terbiasa mendengar dan mengucapkannya. Selanjutnya, guna mengoptimalkan pembelajaran, dalam sehari MLI Preschool hanya memberi pelajaran maksimal sebanyak tiga subjek saja.
“Salah satu subjeknya yaitu Practical Life Skills yang bertujuan untuk mengembangkan kontrol dan koordinasi motorik, mengembangkan kemandirian, konsentrasi, dan juga rasa tanggung jawab,” jelas Edward.
Selain itu terdapat subjek Sensorial untuk merangsang seluruh pancaindra, lalu ada Language yang meliputi Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan juga Bahasa Mandarin.
Tak hanya itu, subjek Matematika serta Cultural Studies yang meliputi pembelajaran mengenai Zoology, Botany, Geography, dan juga History juga dipelajari di MLI Preschool ini.
Miliki Kegiatan Penunjang Akademik
Selain pembelajaran yang ada di sekolah, MLI Preschool juga memiliki kegiatan penunjang akademik seperti cooking class yang disebut dengan Junior Chef, lalu ada STEAM Day, Montessori Day, Swimming Activity, Field Trip dan juga Family Trip.
“Selain kegiatan tersebut, MLI Preschool juga menjunjung rasa nasionalisme dan menghargai keberagaman dengan menyelenggarakan berbagai program untuk memupuk rasa nasionalisme seperti perayaan hari besar nasional dan perayaan hari besar agama,” ungkap Edward.
Selanjutnya, MLI Preschool juga menyediakan fasilitas berupa berbagai macam pilihan ekstrakurikuler yang dapat dimanfaatkan oleh setiap siswa.
“Secara garis besar, terdapat tiga jenis ekstrakurikuler di MLI Preschool ini yaitu akademik, seni, dan olahraga dengan berbagai macam pilihan di dalamnya,” terang Edward.
Pada bidang akademik, Edward menjelaskan bahwa MLI Preschool menyediakan ekstrakurikuler Coding, STEAM, dan Full Montessori. Ekstrakurikuler Full Montessori ini juga dapat dimanfaatkan oleh orang tua siswa untuk bekalnya membimbing anak belajar di rumah.
Selanjutnya, dalam bidang Arts, MLI Preschool menyediakan ekstrakurikuler Art and Crafts yang termasuk coloring, drawing, dan free art. Kemudian ada dancing, ballet, dan juga vocal. Terakhir pada bidang Sport, MLI Preschool menyediakan ekstrakurikuler berenang.
“Kami punya pandangan bahwa otak anak itu bekerja seperti spons atau yang disebut dengan absorbent mind dalam menyerap segala yang ada di sekitarnya,” ungkap Edward.
Karena hal tersebut, MLI Preschool berupaya untuk memberi materi dan aktivitas apa pun untuk memanfaatkan golden age anak, supaya saat mereka masuk ke jenjang yang lebih tinggi, mereka sudah lebih tahu mengenai minat mereka masing-masing.
Dengan begitu, mereka bisa menggali potensi yang lebih besar lagi dari dalam dirinya.
Saat ditanya mengenai harapan untuk MLI Preschool, Edward mengungkap bahwa ia berharap untuk nantinya MLI Preschool siap menjalankan Kurikulum Merdeka dan bisa menjadi salah satu sekolah penggerak bagi lembaga pendidikan yang lain.