Malang, IP – Mengimplementasikan zero waste berbasis greenpreneur, mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) berhasil membuat inovasi produk dari limbah belotong tebu Pabrik Gula bernama “Bloma”.
Bloma merupakan kit media tanam untuk florikultural sekulen yang fungsional. Sebagai media tanam, Bloma mengandung unsur hara mikro dan makro yang dibutuhkan oleh florikultura untuk menunjang tumbuh kembangnya.
Baca Juga:
Muda Menginovasi, Kembangkan Alat Medis dan Deteksi Bencana
Growth Lamp, Alat Inovasi UB Genjot Pertumbuhan Bawang
Mahasiswa UM Kembangkan Cellspace
Dukung Halal Tourism, Mahasiswa Polinema Bentuk Detektor Kandungan Babi
Sebab itu, produk ini memiliki manfaat 6 in 1 untuk mempertahankan kesehatan florikultura sukulen sistem drainase stabil.
Selain mampu mencegah busuk akar, Bloma juga berfungsi untuk merangsang pertumbuhan vegetatif tanaman secara keseluruhan, memperbaiki kualitas klorofil pada florikultura, menjaga stabilitas proses metabolisme pada sukulen, serta penyerapan mineral dan unsur hara yang optimal.
Bloma diinisiasi oleh lima orang mahasiswa UM. Mereka adalah Fina Kharisma Musallamah, Novericha Khairunisa, Maulidatun Nabila, Mariatul Kiftiyah, dan Nanginatul Masruroh.
“Ide produk ini tercipta karena tingginya minat masyarakat urban terhadap tanaman hias khususnya sukulen yang memiliki karakteristik simpel untuk diaplikasikan di dalam ruangan,” tutur Fina Kharisma, CEO dari Bloma.
Sayangnya ia menilai, minat tersebut pada praktiknya mengalami berbagai masalah media tanam, seperti sistem drainase dan nutrisi. Mengingat masyarakat hanya menggunakan sekam saja yang kurang mencukupi kebutuhan nutrisi dari tanaman sukulen.
Dari permasalahan tersebut, Fina menuturkan bahwa perlu adanya suatu inovasi yang memiliki peluang untuk menjawab permasalahan serta menyesuaikan tren yang sedang booming karena pandemi Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan