Malang, IP – Berakar dari Kurikulum Merdeka, guru memiliki ruang luas untuk merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik dan potensi peserta didik.
Tidak hanya guru, orang tua memiliki peran sentral untuk menciptakan fondasi perkembangan anak-anak, terutama di tingkat lembaga pendidikan anak usia dini.
Seperti di KB-TK Al-Azhar, melibatkan orang tua untuk menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Hal ini dilakukan dengan membentuk pengalaman belajar yang relevan dan kontekstual.
Baca juga:
KB TK Laboratorium UM, Sekolah Inklusi Ramah ABK
KB-TK Model Kota Malang, Bentuk Fondasi Dasar Kepribadian Anak
Pelibatan orang tua ini tentu perlu beberapa pendekatan, satu diantaranya lewat Pekan Kemerdekaan, Kamis (17/08/2023).
Sulistianingsih Kepala TK Al-Azhar 56 menjelaskan, kolaborasi dari orang tua mampu mendorong anak-anak untuk bereksplorasi dan percaya diri.
“Jadi kolaborasi orang tua dengan sekolah sangat berpengaruh, bukan hanya menciptakan atmosfer yang menenangkan namun anak akan merasa nyaman,” ungkapnya.
Memang benar, peran orang tua memiliki pengaruh yang cukup besar terutama untuk anak usia dini. Dengan kolaborasi bersama orang tua, mereka akan lebih berani bertanya, berani mencoba, dan berani mencipta.
Sebagaimana dalam Pekan Kemerdekaan, keterlibatan orang tua dalam perlombaan menjadikan anak-anak lebih bersemangat. Untuk perlombaannya sendiri sebetulnya seperti lomba pada umumnya, namun tujuan dari lomba tersebut merujuk pada peran aktif orang tua.
“Kedekatan orang tua pada pembelajaran anak usia dini membantu mereka mendapatkan pemahaman tentang perkembangan akademis, sehingga orang tua bisa beri dukungan yang tepat,” jelasnya.
Lewat pekan kemerdekaan inilah Sulis berusaha memasukkan nilai-nilai positif dalam setiap permainan yang dilombakan. Tidak hanya bermain, melainkan ada nilai yang bisa dipetik dan dipelajari. Baca konten lainnya hanya di Tabloid Inspirasi Pendidikan