Malang, IP – Guru ngaji di Sawojajar Malang membuktikan, sampah yang terkadang jadi sumber permasalahan justru bisa menciptakan berbagai manfaat ketika dikelola dengan baik.
Baca Juga:
Siswa SD se-Kecamatan Ngajum Pamerkan Karya Daur Ulang Sampah
Pasalnya sejak tahun 2014 silam, guru ngaji bernama lengkap Nuralfiatul Khasanah ini sudah mengolah sampah tidak laku jual menjadi produk kerajinan yang bisa menjadi sumber penghasilan.
“Sampah itu bisa menjadi berkah kalau kita manfaatkan atau kita olah, bisa juga menjadi bencana kalau kita buang sembarangan,” tutur wanita yang akrab disapa Alfi itu.
Ide membuat produk daur ulang dari plastik diawali dengan pembangunan unit bank sampah pada tahun 2013. Satu tahun berjalan, ternyata terdapat sampah yang tidak laku untuk dijual. Sampah-sampah tak laku jual ini kemudian diubah menjadi produk-produk daur ulang.
“Awalnya di sini (kediamannya) merupakan unit bank sampah yang menerima 70 item macam sampah dari masyarakat sekitar. Tapi ada sampah yang tidak laku dijual, seperti bungkus kopi, detergen, dan sebagainya, nah itu yang kita olah” ucapnya.
Sampah-sampah yang tak bernilai tersebut lantas ia sulap menjadi kerajinan berupa tas, bros, dan baju daur ulang. Produk yang sudah jadi, dulunya hanya Alfi jual. Namun atas permintaan customer, ia turut melayani penyewaan baju daur ulang yang hanya dikhususkan bagi warga Malang Raya.
Memang di kediamannya itulah Alfi mengolah limbah plastik menjadi barang-barang yang bernilai ekonomis. Sudah banyak sekali hasil kerajinan yang berhasil ia bikin. Terbukti, galerinya selalu penuh dengan produk-produk unik berbahan dasar plastik bekas.
Dalam pengerjaannya, Alfi tidak selalu sendiri. Ada sekitar delapan orang yang siap membantu ketika pesanan produk daur ulang membludak. Apalagi di masa-masa agenda karnaval seperti bulan Agustus kemarin, satu orang bisa memesan hingga 30 pcs kostum Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan