Malang, IP – Karya lukis Hafidz Ilmi (44) terbilang unik dan menjadi bukti perkembangan seni rupa di Kota Malang. Sebab, ia memelopori pembuatan karya lukis dengan karung goni sebagai medianya.
Baca Juga:Â
Gugah Kepekaan Sosial, Sepuluh Seniman Pamerkan 38 Karya Lukis Empati
Hafidz mengawali karier sebagai pelukis sejak tahun 2010 silam. Menjadi seorang pelukis ternyata tidak dilalui lewat pendidikan formal, bahkan Hafidz sebenarnya adalah lulusan jurusan mesin industri. Ia justru belajar melukis secara otodidak lewat salah seorang seniman jalanan asal Kota Batu bernama Yatiman.
“Setiap hari sehabis atau sebelum kuliah, dulu pasti nongkrong sama Mas Yatiman, lama-lama kenal diajak main, diajak lihat pameran, dikenalin teman, akhirnya saya didukung, dikasih cat, dikasih kanvas, yang membuat saya menjadi pelukis ya Mas Yatiman itu,” kenangnya.
Di masa-masa awal melukis itu, dia tidak langsung menggunakan karung goni sebagai media lukis. Melainkan memanfaatkan media-media daur ulang lain seperti kayu pallet dari bekas peti sayur atau pun peti buah.
Baru di tahun 2015, ia mendapati para penjual di pasar Merjosari yang sedang memikul karung goni berisi kacang. Kejadian ini lantas mengilhami Hafidz untuk memanfaatkan karung goni sebagai media lukisan.
“Akhirnya tahun 2015 itu ketemu karung goni di pasar Merjosari. Saya amati penjual kacang memikul garung goni, seketika berpikir kalau karung goni dibuat lukisan sepertinya bagus. Saya coba lukis dan saya pamerkan ternyata laku mahal,” kata Hafidz.
Sejak memutuskan terjun ke dunia seni lukis, ia memang ingin memiliki konsep karya lukis yang unik, berbeda, dan lebih ramah lingkungan. Karung goni pun dipilih, karena dianggap telah memenuhi beberapa kriteria tersebut.
Hafidz menilai, karung goni memang memiliki keunikannya tersendiri Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 109