Gugah Kepekaan Sosial, Sepuluh Seniman Pamerkan 38 Karya Lukis Empati

0
Panitia Pameran "Empati" dari Galeri Raos Ardiprain menyelami lukisan karya Widji Paminto (alm). (Foto: Wahyu Setiawan/IP).

Batu, IP – Rasa empati atau kepekaan terhadap lingkungan sosial mesti terus dipupuk. Mengingat manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain. Rasa empati ini yang kemudian berusaha dituangkan pada lukisan dari sepuluh seniman asal Tulungagung, Trenggalek, dan Blitar.

Baca Juga: 

Ianpylok, Lewat Karya Ungkap Keresahan

124 Seniman Pamerkan Karya Lukis Sisi Kelam Bencana di DKM

Pelukis Pemula Wajib Perhatikan Hal Berikut

Sepuluh seniman tersebut antara lain Anto Bima, Anton, Bara Wijaya, Eddy Dewa Pawang Jenar, Lilis Setyoningsih, M Ruslan, Nurali, Rudi Susanto, Widji Paminto (alm), dan Zaki Mudi. Mereka menggelar pameran bersama bertajuk “Empati” di Galeri Raos, Kota Batu.

Pameran yang terselenggara mulai 3 sampai 9 Juni 2023 ini, menampilkan 38 lukisan dari berbagai aliran. Menurut Ardiprain Anggota Panitia Pameran dari Galeri Raos, aliran lukis yang tampak antara lain abstrak, impressionism, realisme, hingga naif.

“Ada macam-macam (aliran lukis), lalu ada lukisan yang pakai akrilik dan ada juga yang pakai semacam cat air,” imbuhnya kepada Inspirasi Pendidikan, Kamis (8/6/2023).

Ardiprain menilai, tema “Empati” diangkat sebagai bentuk respons terhadap kepekaan sosial. Sebab 38 karya lukis yang dipamerkan dapat menggugah kembali perasaan untuk peka terhadap kawan dan juga orang-orang di lingkungan sekitar.

Selain itu, tema yang diangkat juga dapat menjadi pengingat dan kritik terhadap diri sendiri. Sebab generasi hari ini sering kali terlalu apatis akan kondisi lingkungan sosial.

“Hari ini kita terlalu apatis, enggak melihat lingkungan kita, dalam artian kadang terlalu enjoy sendiri tanpa mementingkan dan melihat kondisi sekitar,” tegasnya.

Terlebih menurut pria bernama lengkap Ardiansyah Prainhantanto ini, sikap apatis sebenarnya tidak cocok dengan karakter masyarakat Indonesia yang terkenal ramah, akrab, dan saling peduli.

Karenanya ia berharap, pesan-pesan tema “Empati” yang diangkat dapat tersampaikan kepada masyarakat, terutama pengunjung selaku penikmat seni. Mengingat, seni merupakan cerminan sekaligus respons terharap gejala yang ada di tengah-tengah masyarakat Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News