
Malang, IP – Ruang Belajar Aqil (RBA) merupakan sebuah organisasi yang menjadi moda pembelajaran bagi pemuda. Di RBA pemuda bisa meningkatkan kapasitas diri agar lebih berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
Baca Juga:
Ruang Belajar Aqil, Wadah Belajar bagi Masyarakat
Tahu Persoalan di Masyarakat, Perkuat Keinginan Mendirikan TBM
Berbagi Asa dan Karya, Griya Baca Perjuangkan Pendidikan Anak Jalanan
“Kami (RBA) menjadi wadah, khususnya pemuda untuk bisa melakukan aktivitas pembelajaran dan tidak lupa untuk meningkatkan kapasitas diri. Tentu pembelajaran ini adalah pembelajaran yang konstruktif dan juga bermakna,” ucap Depikke Nurcholisya Sawitri Manager of Program di RBA.
Ia menjelaskan bahwa RBA awalnya bukanlah sebuah organisasi, melainkan sebuah kelompok riset dari sekumpulan mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Kemudian berdasarkan hasil riset yang dilakukan, kelompok ini menyadari bahwa pemuda masih membutuhkan tambahan pembelajaran untuk mewujudkan bangsa yang lebih baik.
“Bukan sekadar riset, kami juga melihat kebutuhan masyarakat, yang mana akhirnya (RBA) menetapkan ingin memberdayakan pemuda melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat,” ujar wanita yang akrab disapa Depi ini.
Selain itu, RBA juga ingin mewujudkan sistem diseminasi informasi yang turut melibatkan masyarakat. Dengan melibatkan masyarakat, RBA lantas menciptakan beberapa program yang salah satunya berfokus pada pengembangan kualitas pendidikan.
“Fokus aktivitas RBA ini ada empat, yakni pengembangan kualitas pendidikan, pemberdayaan ekonomi, pengembangan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat, serta penguatan kelembagaan,” ujar Nur Aini Khoiriya selaku Junior Manager of Service RBA.
Gelar Baca Menjadi Program di Bidang Pendidikan
Pada bidang pendidikan, Aini menyampaikan bahwa RBA mempunyai program Gelar Baca yang kini sudah memfasilitasi enam literasi dasar. Antara lain pengembangan literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta literasi budaya dan kewargaan.
“Aktivitas Gelar Baca fokusnya ada di literasi untuk kegemaran membaca dan pembelajaran. Bedanya, kegemaran membaca untuk membangun budaya literasi di masyarakat, sedangkan pembelajaran dikhususkan untuk peningkatan akuisisi pengetahuan di bidang pendidikan, termasuk dengan menggunakan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD),” kata Aini.
Program Gelar Baca sendiri dilakukan dengan mengunjungi masyarakat, khususnya anak-anak yang ada di lembaga-lembaga pendidikan seperti sekolah di Malang Raya Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 119