Inovasi Alat Pengering Gabah Berbasis IoT Ala Tim KIR SMAN 1 Malang

0
Tim SMAN 1 Malang memenangkan kompetisi berkat inovasi alat penggiling padi. (Foto: Ist/IP)

Malang, IP – Sebagai negara yang luas dan kaya akan sumber daya alam, potensi pertanian di Indonesia sangatlah menjanjikan. Terlebih masyarakat Indonesia juga termasuk konsumen beras terbesar di Asia Tenggara.

Namun dari banyaknya modal tersebut, sistem pertanian di Indonesia saat ini belum tepat dan masih banyak petani Indonesia yang memiliki permasalahan. Terutama dalam pengeringan gabah, jika hal ini tidak segera ditemukan solusi maka selamanya akan tetap seperti itu.

Baca Juga :

228 Pelajar di Kota Batu Dapat Bantuan Alat Sekolah

Perkembangan Uang Sebagai Alat Transaksi Manusia

228 Pelajar di Kota Batu Dapat Bantuan Alat Sekolah

Berangkat dari persoalan ini, Tim Karya Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1 Malang merancang inovasi alat pengering gabah berbasis IoT. Tim ini beranggotakan tiga orang siswa, yakni Muhammad Raihan (XI-1), Aurora Fatma (XI-5), dan Rosihana (X-10).

Mereka menuangkan inovasi bri­lian tersebut dalam karya berjudul “STEAM Dynamic Exploration : GRAIN TECH Technology for Sustainable Agriculture”. Lewat karyanya ini mereka ingin memudahkan sistem pertanian di Indonesia.

Bukan hanya berbasis IoT, alat pe­ngering gabah yang mereka ciptakan juga sudah double termal. Yaitu penggunaan lampu pijar sebagai alternatif cahaya matahari serta reflektor sebagai media efisiensi suhu matahari.

Dalam prosesnya, tim SMAN 1 Malang turut bekerja sama dengan Poktan (kelompok tani) di Desa Tegalgondo, Kabupaten Malang. Menurut mereka, masyarakat di sana dalam mengeringkan gabah masih menggunakan sistem tradisional seperti di jemur di lahan yang luas hingga dikeringkan menggunakan oven Baca konten selengkapnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 119

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News