Malang, IP – Di sudut kampung Tlogomas, Kota Malang, terdapat sebuah tembok setinggi satu meter yang mengelilingi sepetak lahan. Pepohonan yang rimbun dengan dedaunan yang berserakan di tanah seperti kuburan. Kampung ini hanya beberapa puluh meter dari Sungai Brantas.
Masyarakat lokal mengenal tempat tersebut sebagai Punden Karuman. Beruntung, sebuah papan informasi yang dipasang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Malang menjelaskan bahwa itu adalah Situs Karuman, sebuah situs purbakala yang memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Mengutip merdeka.com nama Karuman disebut beberapa kali dalam Kitab Pararaton, sebuah kitab yang mengisahkan Ken Arok sebagai pendiri Kerajaan Singasari. Karuman menjadi tempat tinggal Ken Arok semasa kecil hingga tumbuh remaja saat tinggal bersama ayah angkatnya yang kedua, yakni Bango Samparan.
Disebutkan pada Kitab Pararaton, Bango Samparan diutus untuk pergi hingga pada waktu malam ia menjumpai seorang anak. Dicocokkannya anak itu dengan petunjuk Hyang, ternyata anak tersebut adalah Ken Arok.
Baca Juga :
Candi Singasari Dedikasi untuk Sang Raja Terakhir
Kemudian Bango Samparan membawa pulang Ken Arok ke Karuman. Ken Arok ikut dengan Bango Samparan hingga remaja. Namun ia meninggalkan rumah saat mulai tak cocok dengan anak-anak ayah angkatnya tersebut. Ken Arok pergi berkelana hingga mengabdi pada Akuwu Tumapel Tunggul Ametung.
Dikutip dari Keputusan Walikota Malang Nomor: 188.45/493/37.73.112/2021 tentang Penetapan Situs Karuman sebagai Situs Cagar Budaya, Letak Situs Karuman berada di Tlogomas Gg. VIII RT.04/RW.05, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang Baca konten versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 121