Kab. Malang IP. Bupati Malang, HM Sanusi, Minggu lalu telah meresmikan salah satu fasilitas Nendes Kombet (NK) Café di Desa Ampeldento, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang,. Jogging Track atau lintasan joging sepanjang 500 meter ini tidak hanya diperuntukkan bagi pengunjung NK Café tetapi juga masyarakat sekitarnya,
Menurut Sanusi, keberadaan Jogging Track di area NK Cafe, telah memberikan kontribusi untuk masyarakat Kabupaten Malang, khususnya warga Desa Ampeldento yang memang sedang membutuhkan tempat olahraga guna meningkan imune dan kesehatan ditengah pandemo Covid – 19.
“Kami sangat mengeparesiasi NK Cafe, yang telah membangun Jogging Track di Desa Ampeldento, sehingga msyarakat Ampeldento dapat menikmati sarana olahraga ini dengan sepuasnya,” ujar Sanusi usai meresmikan penggunaan jogging track dan Lomba Mural atau lukisan dinding dilingkungan NK Café.
Dikatakan, meski Jogging Track ini untuk kebugaran tubuh dan untuk menjaga kesehatan, namun Sanusi yang terpilih kembali sebagai Bupati Malang, Periode 2021 – 2025 ini mengingatkan masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan. “Covid ada dimana-mana, Covid-19 masih mengancam kita semua, jadi jangan lupa memakai masker, cuci tangan, dan menjaga jarak saat melakukan jogging,” pintah Sanusi.
Sanusi berharap, dengan adanya sarana tempat olahraga ini, mampu membangkitkan semangat masyarakat dalam berolahraga. Apalagi ditengah pandemi Covid-19, dibutuhkan imun yang kuat untuk meningkatkan kesehatan. “Bagaimanpun olahraga itu perlu, tidak harus mahal jalan atau lari akan mampu menngkatkan imun dalam tubuh,” terangnya.
Sementara, Owner NK Cafe Djoni Sujadmoko mengatakan, jika pembangunan Jogging Track ini tidak hanya untuk memberikan penguatan imunitas pada tubuh, namun juga untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang berada di wilayah Desa Ampedento. Jogging Track ini akan dikembangkan rencananya akan menggabungkan dua wilayah di Desa Ngujo, Kecamatan Karangploso.
“Jadi bisa memutar sepanjang 2 kilometer,” jelasnya.
Menyinggung sampah, Djoni mengakui, dengan lintasan yang menggabungkan dua wilayah tersebut, merupakan solusi terkait sampah yang selama ini dikeluhkan warga Desa Ampeldemto dan Desa Ngijo. “Dengan begitu warga kedua desa tersebut tidak lagi membuang sembarangan, karena pemerintah sudah menyediakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA),” tambahnya. (sap)