Malang, IP – Setelah Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB), diketahui masih ada sejumlah Sekolah Swasta yang belum penuhi pagu siswa.
Hal ini didasarkan data yang dirilis oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Malang.
Dalam data yang dipublikasikan pada bulan Juli 2021 ini, diketahui ada sejumlah 72 SMP Swasta yang masih belum penuhi pagu.
Sedangkan SMP Swasta yang sudah terpenuhi pagunya hanya ada 9 sekolah.
Seharusnya, untuk SMP Swasta total pagu yang harus terpenuhi sejumlah 5.755. Namun yang tersedia sekitar 3.903 siswa, sehingga masih kurang 1.852 siswa untuk penuhi pagu SMP Swasta.
Menurut Idham Chalid, Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Swasta, kekurangan siswa bagi SMP Swasta terjadi karena berbagai faktor.
Salah satu faktornya adalah prioritas orang tua yang lebih memilih menyekolahkan anak ke SMP Negeri, maupun ke lembaga pendidikan swasta namun favorit.
“Baru kemudian jika tidak diterima di SMP atau MTs negeri, barulah ke SMP swasta,” imbuhnya
Selain itu, jumlah pagu yang disediakan dengan keterserapan siswa juga tidak sama alias timpang. Artinya lebih banyak pagu SMP Swasta, daripada keterserapan siswa. Sehingga membuat SMP Swasta harus menyesuaikan jumlah pagu dengan sisa keterserapan siswa di SMP atau MTs Negeri.
“Kemudian sekolah swasta harus berbagi (pagu, red) dengan 80-an sekolah swasta yang ada,” tekannya
Berkaitan dengan pagu ini, ia mengajak seluruh pihak untuk membahas pagu penerimaan siswa.
Mengingat eksistensi sekolah swasta sumbernya dari siswa.
Terlebih ada banyak tenaga pendidik yang mengantungkan diri pada keberlangsungan sekolah swasta.
“Kalau siswa tidak ada, akan bagaimana. Sekolah bisa mati,” ujar Idham
Sehingga dirinya berharap, mendatang ada penyesuaian ulang terkait pagu sekolah. Terutama penyesuaian di sekolah negeri, agar sekolah swasta juga berpeluang lebih untuk dapatkan siswa. (was)