Lulusan ITN Malang Bikin Aplikasi Bahasa Isyarat

0
Mutiara Sholawati, mahasiswa lulusan jenjang S1 Teknik Informatika ITN Malang ketika memaparkan aplikasi Belajar SIBI. (Wahyu Setiawan/MP.id).

Malang, IP – Salah satu mahasiswa lulusan terbaik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang, berhasil mengembangkan aplikasi Belajar Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).
Ia adalah Mutiara Sholawati, mahasiswa jenjang S1 Teknik Informatika ITN Malang. Gadis asal Pasuruan ini, mengembangkan aplikasi Belajar SIBI di Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) Purworejo 3 Kota Pasuruan.

Mutiara menjelaskan, aplikasi tersebut berupa website. Berguna untuk memudahkan proses pembelajaran bahasa isyarat di SDLB, terutama pembelajaran bagi siswa kelas I sampai kelas III.

“Untuk website-nya terdiri dari dua, jadi ada website untuk guru dan ada website untuk siswa,” tegasnya, Kamis (17/3/2022).

Baca Juga : ITN Malang Kukuhkan Sutanto Hidayat Sebagai Profesor Ilmu Manajemen

Sebelum pembelajaran, guru ha­rus membuat model klasifikasi pembelajaran Bahasa Isyarat terlebih dahulu. Tahapnya, pertama guru harus menambahkan peragaan bahasa isyarat.

“Datanya berupa data digital, jadi murid memperagakan bahasa isyarat di depan web cam. Kemudian videonya akan dikonversi menjadi per frame,” tutur Mutiara.
“Setelah menjadi gambar digital, guru tinggal crop dan input di menu data citra SIBI,” sambungnya.

Usai pembuatan model oleh guru, Mutiara mengaku bahwa siswa bisa mulai mengakses website SIBI. Namun sebelumnya, murid akan mendapat contoh ilustrasi abjad SIBI (A-Z) di salah satu menu website.

Baca Juga : Dua Tim Mahasiswa ITN Malang Berhasil Dapatkan Juara di ERDC 2021

“Setelah siswa melihat contoh pe­ragaan, siswa bisa memperagakan Bahasa Isyarat di menu pembelajaran,” imbuhnya.

Mahasiswa dengan IPK 3,87 ini melanjutkan, aplikasi pembelajaran SIBI juga dilengkapi dengan fitur kuis. Fitur ini bermanfaat untuk mengevaluasi hasil pembelajaran yang sudah siswa lakukan.

Sayangnya, aplikasi berbasis website tersebut masih belum ia sebarluaskan.
Mengingat device dan biaya yang diperlukan cukup besar, yakni sekitar Rp 10 juta untuk satu aplikasi.

Baca Juga : Selain Bantu Kelola Sampah, Lima Aplikasi Ini Juga Bisa Hasilkan Uang

Sebab itu, saat ini Mutiara masih berfokus mencari spesifikasi device yang sesuai dan terjangkau.

“Untuk sementara ini website-nya masih di-upgrade lagi, rencananya saya ingin perbaiki dulu sehingga device-nya tidak memberatkan untuk SDLB,” tutur calon Lulusan Terbaik Teknik Informatika Wisuda ITN Malang ke-67 ini.

Mutiara lantas me­lanjutkan, ide pembuatan aplikasi Belajar SIBI ada berkat keinginan untuk mengajarkan anak agar bisa belajar isyarat sejak dini.

“Ide salah satunya dari keinginan mempermudah pembelajaran bahasa isyarat, dan mengajarkan bahasa isyarat sejak dini. Karena sebelumnya hanya pakai buku panduan sama pe­ragaan secara langsung dari guru,” pungkas­nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News