Malang, IP- Wini Suci As Zahra, merupakan mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Budaya Universitas Brawijaya. Menjadi salah satu mahasiswi yang telah lolos seleksi program Indonesian International Student Mobility Award (IISMA) 2021.
Satu pengalaman yang sangat berharga bisa belajar di Middle East Technical University. Namun pengalaman ini tak lepas dari proses panjang dan tekad yang kuat. Menurutnya tips lolos segala program kuncinya hanya mengusahakan.“Apa pun itu perlu diusahakan dari titik awal hingga akhir,” tambahnya.
Tentunya, karena lolos dalam program pertukaran mahasiswa ke luar negeri, Wini harus berangkat ke Turki. Ia membutuhkan waktu dua bulan untuk beradaptasi dengan lingkungan barunya. Saat menjelang pulang atau dibulan ke empat Wini baru merasakan kenyamanan belajar di sana.
Wini mengaku pembelajaran di Middle East Technical University telah mengarah ke pembelajaran Eropa. Hampir seluruh pembelajaran dilakukan secara independen dan memiliki hasil yang jelas. Sistem pembelajarannya menekankan pada kegiatan membaca, membaca dan membaca. Selain itu, mahasiswa juga harus aktif di kelas dengan memberikan pendapatnya.
Baca juga: Mahasiswa UM Kembangkan Cellspace
Sementara perilaku mahasiswa kampus tersebut sangat ambisius dalam belajar. Mereka bisa dengan belajar dimana saja dan kondisi seperti apa pun. Wini juga mengatakan bahwa mereka tidak pernah menggantungkan tugas mereka kelompok.
“Hal ini sangat berkesan karena bisa mengubah culture Indonesia yang tidak preparable,” ungkapnya. Selain ambisius dalam belajar mereka juga berambisi dengan waktu. Ketika mereka akan presentasi, materi yang disiapkan sangat lengkap dan mendetail.
Sistem pembelajaran yang ketat menjadikan mereka rela mengerjakan tugas dari sore hingga menjelang pagi. “Ini jadi pengalaman terbaik di bidang akademik,” tegasnya. Program IISMA bukan hanya privilege untuk jalan-jalan, tapi juga kesempatan untuk mengexplore apa pun yang bisa diimplementasikan ke Indonesia.
Wini mengungkapkan dengan memperluas koneksi maka semakin luas juga perspektif tentang dunia. “You are not tourist, you are a student who represents Indonesian” pungkasnya (ola)
Pewarta: Vranola Ekanis Putri