Kab. Malang, IP- Perempuan tidak melulu mengerjakan urusan rumah tangga. Lebih dari itu, sosok perempuan dapat menjadi penggerak untuk kehidupan yang lebih baik. Sebagaimana yang dilakukan oleh Hari Kusrini, Kepala Sekolah SMAN 1 Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Ia mengepakkan sayap melalui berbagai kegiatan.
Hari menjelaskan, program Double Track menjadi gebrakan awal untuk penambahan keterampilan kepada siswa SMAN 1 Sumbermanjing Wetan. Program unggulan Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini memberikan keterampilan dan skill baru sesuai dengan minat bakat siswa.
Pembelajaran pada program Double Track yakni dengan menggabungkan cara belajar SMA dan SMK. Penggabungan ini membantu siswa mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan yang muncul dalam pengembangan inovasi. “Pelatihan ini nantinya akan menjadi bekal bagi siswa untuk menghadapi dunia kerja,” tegasnya.
Baca juga: Picu Semangat Belajar, SMAN 1 Gondanglegi Rayakan Hari Kartini dan Bumi dengan Lomba
Kondisi sekolah yang jauh dari kota menjadikan pernikahan pilihan setelah tamat sekolah. Padahal pernikahan dini berpotensi menyebabkan masalah seperti kekerasan dalam rumah tangga, penelantaran ekonomi bahkan perceraian.
Keresahan ini yang menjadikan salah satu alasan Hari mengajak siswanya untuk menggali potensi dalam diri. “Minimal setelah tamat sekolah mereka bisa berwirausaha ataupun menjadi karyawan yang profesional,” ungkapnya. Dalam proses pemberian bekal melalui Double Track, Hari memilihkan keterampilan yang sesuai dengan kondisi sosial dan geografi masyarakat.
Seperti keterampilan tata boga yang menampilkan berbagai produk olahan ikan tuna. Ia menjelaskan, letak sekolah yang tidak jauh dari pantai memudahkan dalam memperoleh bahan baku. Hasil olahannya pun dapat menjadi produk lokal khas Sumbermanjing Wetan.
Lalu untuk pemilihan program kedua yakni, desain grafis.
Baca juga: Pembelajaran Masa Pandemi Ala SMP Negeri 1 Turen
Program ini bergerak di percetakan. Hari mengungkapkan untuk mendukung program ini, ia datangkan mentor profesional dari salah satu percetakan untuk memberikan pelatihan. Output dari kegiatan ini siswa bisa menciptakan kaos dengan ciri khas pantai Malang yang nantinya bisa menjadi incaran wisatawan maupun masyarakat lokal.
Terakhir yakni program Tata Rias, tak tanggung-tanggung ia datangkan juga perias profesional yang memberikan pelatihan. Program banyak diminati oleh perempuan, tak sampai di situ tata rias menjadi program yang menjadi daya tarik warga lokal karena masih jarangnya perias di daerah tersebut. Siswa yang mengikuti program tata rias biasanya sudah berani mengambil pekerjaan di luar jam sekolah.
Pihak sekolah juga memberi fasilitas penuh. “Kalau ingin menggunakan jasa tata rias, bisa melalui koperasi sekolah nanti pihak sekolah akan bantu menghubungkan dengan siswanya,” imbuhnya. Dahulu SMAN 1 Sumbermanjing Wetan masih jarang dikenal dan banyak yang meragukan.
Baca juga: Siswi SMPN 1 Turen Rebut Juara Storytelling Se-Kabupaten Malang
Terlihat dari remaja yang memilih sekolah di luar daerahnya. Tak hanya diam, Kini SMAN 1 Sumbermanjing Wetan terus melakukan evaluasi dan perubahan. Masuknya internet ke sekolah membantu manajemen pembelajaran daring teratur melalui google classroom berbasis kelas.
Menurut wanita paruh baya ini, dari sisi akademik SMAN 1 Sumbermanjing Wetan belum bisa menyaingi sekolah-sekolah yang besar namun mereka memiliki potensi dan tidak bisa diremehkan. Hari terus memperjuangkan untuk menjadi sekolah unggulan daerah pesisir.
Dengan melibatkan siswanya dalam berbagai kegiatan maupun lomba.
Melalui kegiatan tersebut dapat sebagai upaya pengenalan sekolah kepada khalayak umum. “SMAN 1 Sumbermanjing Wetan tidak bisa hanya dipandang sebelah mata, kami akan terus memperjuangkannya baik dari administrasi maupun pembelajaran akademik dan non-akademik,” Pungkasnya.
Pewarta: Vranola Ekanis Putri