Kab Malang, IP – SMP Negeri 1 Turen merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di wilayah Kabupaten Malang, tepatnya Kecamatan Turen, Jawa Timur.
SMP Negeri 1 Turen atau yang dikenal dengan sebutan Spenza oleh warga sekolahnya ini berdiri sejak tahun 1961.
Memiliki suasana yang rindang akan pepohonan, dan udara yang sejuk serta nyaman untuk belajar siswa. Kegiatan belajar mengajar di SMP Negeri 1 Turen selama pandemi ini berjalan seperti sebagaimana mestinya dengan menaati aturan pemerintah.
Siswa yang diperbolehkan masuk hanya 50% dari jumlah keseluruhan demi menjaga protokol kesehatan. Sisanya belajar di rumah melalui pembelajaran online. Pihak sekolah juga berusaha semaksimal mungkin dalam menciptakan lingkungan yang nyaman bagi siswa. Seperti air minum yang disediakan sekolah sehingga siswa cukup membawa botol minum saja.
Baca juga : Guru Makin Hebat dengan Kolaborasi Orang Tua
Sarana dan prasarana juga harus tetap diperhatikan. Seperti pengelolaan sampah organik dan non-organik agar tidak menjadi sumber penyakit selalu dipantau oleh guru-guru serta staf yang bertugas. Guru dan staf berusaha semaksimal mungkin dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan tidak lupa untuk saling mengingatkan akan protokol kesehatan.
Hanya melaksanakan pembelajaran selama 4 jam setiap hari, pihak sekolah berusaha untuk membagi mata pelajaran dalam sehari saja. Hal ini bertujuan agar pembelajaran tetap berjalan secara maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka pembelajaran juga dilakukan secara daring. Sebagian siswa masuk ke sekolah, sebagian siswa belajar secara online di rumah. “Untuk pelaksanaan Pramuka juga kemarin sempat online karena itu merupakan kegiatan wajib,” ungkap Wiwik Sribudiati guru SMP Negeri 1 Turen, Sabtu (24/4/2022).
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang wajib ini dilakukan dengan E-Learning sekolah. Pembina memberikan materi yang berupa video untuk disimak, kemudian siswa dalam mengumpulkan tugas-tugas juga melalui E-Learning tersebut. Sehingga proses pelaksanaan ekstrakurikuler Pramuka tetap bisa berjalan tanpa perlu berkumpul dengan banyaknya siswa lain.
Baca juga : Rumah Literasi Candi Panggung, Inisiasi Pecinta Buku Ajak Tetangga Membaca
Sebagai upaya sekolah untuk menjaga siswanya agar tetap berprestasi, guru-guru terus memberikan pembinaan materi dan koordinasi.Pengumpulan tugas yang dilakukan secara online, guru juga harus berperan aktif. Di sini, SMP Negeri 1 Turen terus mem-follow up siswanya agar tetap mengerjakan tugas tetap waktu.
Ketika ada siswa yang sedang bermasalah, pihak sekolah turun langsung ke lapangan untuk memanggil siswa tersebut bersama dengan orang tuanya. Wiwik mengungkapkan bahwa pihak sekolah pernah mengumpulkan anak-anak yang tidak mengerjakan tugas untuk langsung menyelesaikan tanggungan tugasnya.
“Kalau tidak begitu nanti tidak terpenuhi tugas-tugasnya. Jadi kita memang ekstra keras, harus bekerja sama dengan orang tua karena waktunya juga lebih banyak di rumah,” tambah Wiwik. Saat ini, karena UNBK sudah dihilangkan, maka siswa dipersiapkan untuk menyambut ANBK. Untuk mempersiapkan ANBK, pihak sekolah terus berupaya meningkatkan pembelajaran setiap harinya.
Baca juga : Menjadi Guru Tidak Mudah, Ini Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19
Kustono, guru SMPN 1 Turen mengungkapkan bahwa meskipun pandemi, prestasi harus tetap dipertahankan. Baik itu prestasi akademik, maupun prestasi non-akademik. SMP Negeri 1 Turen menggunakan seleksi masuk melalui jalur prestasi, sebelum kemudian mengikuti arahan pemerintah melalui jalur zonasi.
Wiwik Sribudiarti mengungkapkan, kemungkinan ketika nanti ada kurikulum merdeka, sekolah akan melaksanakan seleksi masuk dengan jalur prestasi kembali seperti dulu karena kebijakan kurikulum merdeka tergantung dari sekolahnya masing-masing. (tan)