Tarik Kunjungan & Minat Baca, Perpustakaan SMPN 1 Kepanjen Punya Cafe Kejujuran

0
Siswa pengunjung perpustakaan membeli makanan ringan di Cafe Kejujuran. (Wahyu Setiawan/IP).

Kab Malang, IP – Perpustakaan Gama Nisita SMPN 1 Kepanjen memiliki strategi unik untuk meningkatkan kunjungan dan minat baca warga sekolah ke perpustakaan. Dalam hal ini, pihak perpustakaan membuat Cafe Kejujuran.

Baca Juga: 

GPAN Goes To School, Kegiatan Demi Tingkatkan Minat Belajar Siswa

Begini Strategi SDN Pesanggrahan 1 Bentuk Perilaku Cinta Lingkungan

Jaga Keamanan Pangan, Sekolah Ini Punya B-Best hingga Detektif

Menurut Kepala Perpustakaan Gama Nisita SMPN 1 Kepanjen Eny Purwaningsih SPd, alasan terciptanya Cafe Kejujuran karena perpustakaan selama ini hanya dilihat sebelah mata dan kurang diminati.

“Bukan hanya di SMPN 1 Kepanjen, kondisi perpustakaan secara umum memang semacam itu,” tegas Eny saat Inspirasi Pendidikan temui di ruang Perpustakaan Gama Nisita.

Akan kondisi tersebut, pihaknya lantas berupaya berbenah. Selain untuk mendapatkan akreditasi, juga untuk menarik warga sekolah agar mau datang ke perpustakaan.

“Bukan hanya murid, tapi semua warga sekolah supaya tertarik dulu datang ke perpustakaan. Untuk berbenah, salah satu kreasi kita mengadakan Cafe Kejujuran,” ucapnya.

Menurut Eny perpustakaan jarang sekali memiliki cafe. Ia pun menekankan, adanya Cafe Kejujuran ini tidak semata-mata untuk berbisnis. Melainkan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan jumlah kunjungan perpustakaan.

Para siswa melayani diri sendiri saat membeli minum di Cafe Kejujuran. (Foto: Wahyu Setiawan/IP).

“Hasil dari berjualan tadi, bisa kita gunakan untuk menambah sarana dan kebutuhan perpustakaan. Terlebih perpustakaan kita masih kekurangan buku-buku koleksi,” sambungnya.

Meski siswa awalnya datang ke perpustakaan hanya untuk jajan, tapi dari sini diharapkan mereka menjadi terbiasa masuk ke perpustakaan. Gilirannya, mereka pun akan mengenal lebih dekat perpustakaan sekolah.

Untuk konsep Cafe Kejujuran, kata Eny, pengunjung harus melayani dirinya sendiri. Mulai dari mengambil minuman dan makanan ringan yang ingin dibeli, membayar sesuai harga yang sudah tertera di wadah yang telah disediakan, dan wajib membuang sampah pada tempatnya.

“Setelah itu ambil tempat duduk, makan, minum, dan sampahnya dibuang di perpustakaan, tidak boleh keluar. Bagi yang suka kopi atau minuman hangat, kita sudah sediakan pemanasnya di belakang, mereka melayani sendiri,” tuturnya.

Di dekat cafe sebagai tempat membuat minuman tersebut, pihaknya juga telah menyediakan Teras Baca yang berisi kumpulan buku fiksi. Karena itu, pengunjung perpustakaan bisa Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News