Malang, IP – Upaya pengenalan dan pembekalan terhadap dunia literasi sedang banyak digalangkan oleh sekolah-sekolah. Bagaimana tidak, saat ini banyak siswa yang menganggap membaca dan belajar itu suatu hal yang tidak menarik dan membosankan.
Dari problematika ini, banyak sekolah membuat inovasi-inovasi baru dan unik guna menarik minat siswa terhadap dunia literasi. Seperti halnya batik ecoprint yang digagas oleh MTs KHM Sa’id yang berlokasi di Jl Babatan No 30 ArjowinaÂngun, Kedungkandang, Malang.
Baca Juga :
Pengrajin Batik Karangploso Bikin Motif Tragedi Kanjuruhan
Jarik Ma’Siti, Terobosan Pembelajaran Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus
Batik ecoprint menjadi salah satu jenis batik yang proses pembuatannya berasal dari bahan-bahan alami. Sesuai namanya, yakni eco yang berarti ekosistem (alam) dan print yang berarti mencetak. Maka batik ecoprint merupakan batik yang dibuat dengan cara mencetak menggunakan bahan-bahan yang ada di alam sekitar. Seperti batang, ranting, bunga atau dedaunan.
Di MTs KHM Sa’id Kedungkandang, gagasan pembuatan batik ecoprint ini muncul dari Kepala Perpustakaan MTs KHM Sa’id Marhumah SPd. Sebelum diaplikasikan ke sekolah, Marhumah mengaku sudah mempelajarinya terlebih dahulu di rumahnya secara otodidak.
Ia menuturkan, awal mula ketertarikan terhadap batik ecoprint muncul karena salah seorang kawan dari Tulungagung. Saat itu, temannya tersebut mengupload di sosial media terkait batik ecoprint dan kemudian ia mempelajarinya secara otodidak lewat kanal-kanal yang ada di sosial media Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan