Earth Hour Bentuk Kepedulian Masyarakat Terhadap Perubahan Iklim

0

Batu, IP – Isu menjaga lingkungan masih menjadi topik yang perlu dibekalkan kepada generasi muda. Sebagai penerus peradaban yang dibekali ilmu, turut wajib andil dalam menjaga kelestarian tempat tinggal yang mereka huni.

Earth Hour Kota Batu menjadi komunitas dengan fokus utama mengangkat isu gaya hidup hijau dan lingkungan yang terjadi di sekitar Kota Batu.

Baca Juga: 

Hias Tote Bag Manfaatkan Limbah Tak Terpakai

Ramah Lingkungan, SDN Lowokwaru 1 Maksimalkan Pemanfaatan PLTS

Bahaya Mikroplastik Ancam Lingkungan Kita

Komunitas ini berfokus pada pelestarian sumber mata air, yang mana dalam sepuluh tahun terakhir Kota Batu kehilangan setengah dari sumber mata air akibat pembangunan gedung dan permukiman.

“Daerah resapannya perlahan hilang dan menjadikan sumber mata air turut berkurang,” ungkap Aprilia sebagai Koordinator Earth Hour Kota Batu.

Komunitas ini berdiri sebagai bentuk kepedulian masyarakat Kota Batu terhadap perubahan iklim. Berbagai kampanye dan gerakan nyata mampu membantu mempertahankan daerah yang berpotensi menjadi sumber mata air.

Seperti yang telah terjadi di Alas Kasinan, daerah yang akan dibuka menjadi sebuah tempat pariwisata. Namun, mendapat penolakan dari warga karena tempat tersebut menjadi pengharapan sumber mata air mereka.

Berbagai cara komunitas ini turut andil dalam pembatalan pembukaan pariwisata. Dengan dikabulkannya pembatalan tersebut, Earth Hour Kota Batu melakukan reboisasi untuk menggantikan beberapa pohon yang telah ditebang.

Tak hanya itu, Earth Hour Kota Batu turut mengampanyekan tentang gerakan hidup hemat energi, seperti program switch on. Gerakan ini diharapkan dapat mengistirahatkan bumi melalui perubahan gaya hidup yang sederhana.

“Selain menjaga lingkungan melalui program switch on kita bisa merubah gaya hidup melalui penghematan energi,” jelasnya.

Tentu seluruh kegiatan dari Earth Hour membutuhkan kerja sama dengan berbagai pihak terutama masyarakat Kota Batu. Tanpa disangka mereka menyambut dengan antusias dan turut andil dalam kegiatannya.

Untuk mengikuti seluruh rangkaian dari program Earth Hour pun tidak perlu menunggu menjadi anggotanya. Sebagai individu kita bisa turut melakukan dan mengambil langkah untuk menjaga lingkungan.

Dilansir dari situs World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia, Earth Hour sudah menjadi gerakan global. Tujuan Earth Hour adalah untuk meningkatkan kesadaran untuk menghadapi perubahan iklim.

Gerakan ini mengajak berbagai pihak di seluruh dunia untuk turut berkontribusi terhadap upaya penanggulangan perubahan iklim secara simbolis.

Hal tersebut dilakukan melalui aksi mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tak digunakan selama 60 menit (20.30 – 21.30 waktu setempat), setiap hari Sabtu di pekan terakhir bulan Maret setiap tahunnya.

Secara historis, Earth Hour dimulai sebagai acara pemadaman lampu di Sydney, Australia pada tahun 2007. Ide Earth Hour berasal dari Co-Founder Earth Hour, Andy Ridley yang akhirnya bermitra antara WWF-Australia, Leo Burnett dan Fairfax Media untuk mengatasi perubahan iklim.

Sejak saat itu, Earth Hour terus berkembang ke seluruh dunia dan mulai masuk ke beberapa kota dan kabupaten yang di Indonesia. Termasuk di Kota Batu dan memantik lahirnya Earth Hour Kota Batu yang aktif hingga sekarang. (cal) Baca konten lengkap lainnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News