Dilemanya Guru di Era Penerapan IKM

0
Situasi pembelajaran SDN Sonowangi 02. (Foto: Ist/IP)

Kab Malang, IP – Korwil Dinas Pendidikan Ampelgading telah melaksanakan IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) secara serentak. Tapi dalam pelaksanaannya, kurikulum ini masih menimbulkan berbagai persoalan.

Baca Juga: 

Ancang-ancang Menerapkan IKM Mandiri Berbagi

Sambut Tahun Ajaran Baru, Korwil Dinas Pendidikan Ampelgading Siap IKM

Percepatan Berkreasi dan Berkarya Melalui Kurikulum Merdeka

Di SD Negeri Sonowangi 02 Ampelgading misalnya, pihak sekolah mengakui belum menerapkan IKM untuk semua kelas. Saat ini, sekolah masih mengolaborasikan dengan Kurikulum 2013.

Hal tersebut mengingat, inti dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran berdiferensiasi. Oleh karenanya guru perlu memberikan treatment berbeda-beda sesuai dengan kemampuan peserta didik.

Menurut Endang Purwati, Guru kelas SD Negeri Sonowangi 02 telah ada bimbingan teknis untuk penerapan IKM. Tapi masih perlu kajian mendalam yang berfokus pada materi dan kompetensi bagi guru untuk menentukan kesesuaian dengan fasenya.

“Sudah ada bimbingan teknis untuk pemahaman IKM, namun dalam penerapannya masih perlu meraba-raba,” imbuhnya, Rabu (09/08/2023).

Ia melanjutkan, Penerapan Kurikulum Merdeka yang telah guru-guru pahami perlu segera diterapkan langsung di dalam kelas, jika terus menerka-nerka akan berdampak pada teknis IKM itu sendiri.

“Untuk penerapan IKM sendiri sebetulnya tidak jauh berbeda dengan K-13, namun tetap saja guru harus banyak belajar,” ucap Endang.

Dengan fokus pembelajaran yang bervariasi dan berbasis kearifan lokal, sebetulnya memberi kesempatan yang luas bagi guru untuk menentukan materi yang diajarkan kepada siswa. Tentu penerapan ini mengutamakan pembelajaran guna mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.

“Dalam pembelajarannya tetap harus memasukkan Profil Pelajar Pancasila,” tegasnya.

Pun demikian, dari berbagai arahan tersebut, sebagai guru kelas Endang turut merasakan dilemanya dalam mengajar. Pasalnya informasi kurikulum ujian untuk siswa kelas VI sejauh ini belum ditentukan. Hal tersebut turut menjadi kebimbangan untuk membantu menjawab kebutuhan dari peserta didik itu sendiri.

“Informasi yang diterima belum lengkap, sehingga untuk kelas VI belum diketahui nantinya saat ujian akan menggunakan kurikulum apa,” tuturnya.

Pelaksanaan serentak ini tentu menjadikan tantangan tersendiri bagi Korwil Dinas Pendidikan Ampelgading. Terlebih penyempurnaan model pembelajaran tematik memerlukan banyak koordinasi agar tidak menimbulkan kebingungan di saat penerapannya.

Pun dengan niat baik dan semangat dari para guru, menjadi nilai tambah untuk kelancaran dan penerapan Kurikulum Merdeka di Kecamatan Ampelgading.

“Dengan niat dan semangat, saya yakin penerapan IKM akan segera direalisasikan sesuai dengan sasaran utamanya,” pungkasnya Baca konten lainnya hanya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News