Dalam dunia kesehatan, vaksin memiliki andil besar untuk mencegah penyakit menular. Sebab vaksin akan memberikan pertahanan dan perlindungan bagi tubuh dari berbagai penyakit infeksi yang berbahaya.
Setelah pandemi Covid-19 pasti masyarakat sudah semakin familier dengan vaksin. Karena dulu mungkin banyak dari kita masih mengira bahwa vaksin hanya diberikan untuk anak usia 0-18 saja. Tapi setelah program vaksinasi yang pemerintah galakkan selama pandemi Covid-19, membuat pemahaman masyarakat seputar vaksin semakin meningkat.
Baca Juga :
Oarfish, Ikan Laut Dalam Lekat dengan Mitos Pembawa Pesan Bencana
Ternyata Jalan Bernyanyi Itu Ada, Salah Satunya Berada di Indonesia
Tabula Rogeriana Maha Karya Peta Paling Berpengaruh di Dunia
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), vaksin merupakan zat yang berfungsi sebagai pembentuk kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit. Vaksin bisa merangsang tubuh supaya bisa memproduksi antibodi yang dapat melawan kuman penyebab infeksi.
Kandungan zat yang terdapat dalam vaksin adalah bakteri/virus yang telah dilemahkan, sehingga tidak akan membuat sakit ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh. Sebab itu, pembuatan vaksin memerlukan mikroorganisme, baik itu virus maupun bakteri sebagai bahan dasarnya.
Guna menumbuhkan mikroorganisme tersebut, diperlukan media tumbuh yang disimpan pada suhu tertentu. Setelah mikroorganisme tumbuh, mereka akan dipanen, diinaktivasi, dimurnikan, diformulasikan, dan akhirnya dikemas. Vaksin lantas bisa diberikan dalam bentuk suntikan, tetes minum, atau melalui uap (aerosol).
Lalu Kapan Vaksin Pertama Kali Digunakan ?
Berdasarkan sejarahnya, Edward Jenner seorang dokter di Inggris pada penghujung abad ke-18 menemukan vaksin untuk kali pertama. Ini berawal dari saat Jenner mengambil lesi cacar sapi (cowpox) dari tangan seorang perempuan bernama Sarah Nelmes pada 1796.
Sarah merupakan pemerah susu di daerah Sodbury, sebuah pedesaan di dekat Kota Bristol, Inggris. Selain terkenal dengan penghasil susu perah, warga setempat juga tahu bahwa para pemerah susu di daerah ini kebal terhadap cacar (smallpox) yang menjadi wabah mematikan global saat itu Baca konten versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 122
