Malang, IP – Mengusung metode mixed age class (kelas campuran), Sekolah Murid Merdeka (SMM) menciptakan pembelajaran yang variatif. Di SMM yang terdiri dari banyak kelas dari PAUD hingga SD, penggunaan sistem mixed classroom ini sudah dimulai dari jenjang bawah. Yaitu kelas I hingga kelas III dan jenjang atas dari kelas IV sampai kelas VI.
Baca Juga:
Pelopor Blended Learning Gunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi Masa Depan
Mulai Dari Nol, Labib Berhasil Bawa Pulang Medali di OSN 2024
Kawi Segar: Fokus Bentuk Karakter Positif Siswa Serta Pacu Guru Lebih Aktif dan Adaptif
Dengan adanya mix age class bisa mengajarkan anak-anak tentang interaksi antar teman, yang mana anak-anak lebih cenderung belajar dari teman sebayanya daripada dari orang dewasa. Metode ini juga bisa membantu pengembangan keterampilan sosial dan akademis menjadi lebih baik.
“Di SMM ini salah satu sistem pembelajaran di sini kita pake mixed age class, dulu kan pernah ada mixed classroom yang dalam satu kelas itu di gabung dari beberapa jenjangnya,” ungkap Rochmatika Nur Anisa, School Supervisor SMM Malang.
Pendekatan pembelajaran di SMM Malang menggabungkan berbagai teori dan praktik pendidikan. Karenanya SMM Malang tidak mengklaim menggunakan satu pendekatan tertentu, namun mengadopsi berbagai metode yang dianggap efektif. Sebab kata Rochma, semua praktik-praktik dari pendekatan apa pun ini sudah digunakan di Sekolah Murid Merdeka.
“Kalau di SMM semua praktik atau teori-teori kita pakai, nah mixed class adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang ada di Montessori. Di Montessori kan anak-anak diajari suatu hal yang real, bahwa kenyataannya mereka itu nanti di luar akan bermain dengan anak yang usianya berbeda,” tambah Rochma.
Sekolah ini fokus pada pengembangan kompetensi masa depan siswa, termasuk kemampuan beradaptasi dengan perbedaan usia dan lingkungan.
Di SMM Malang mengedepankan kompetensi masa depan anak-anak, termasuk kemampuan beradaptasi terhadap perbedaan usia dan lingkungan menjadi kompetensi masa depan yang harus dimiliki. Hal ini berkesinambungan dengan adanya mixed classroom demi terwujudnya anak-anak yang berkompetensi masa depan Baca konten versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 128