Kab Malang, IP – Pendidikan berbasis pengalaman kini semakin diminati oleh berbagai kalangan, terutama dalam dunia Pramuka. Bagas Dwi Maulana, seorang pengajar di SDN 4 Tumpang, Kabupaten Malang, menerapkan metode experiential learning yang inovatif dan interaktif. Metode ini memungkinkan siswa belajar langsung melalui pengalaman nyata di alam terbuka.
Baca Juga :
Miliki Sanggar Rampak Sukma, SDN Dinoyo 03 Konsisten Berprestasi Tari Tradisional
Guru MI Raden Bagus Talok-Turen Terapkan Pembelajaran Digital Interaktif
MTsN 1 Kota Malang Borong Penghargaan di Ajang Nasional Taekwondo Bela Negara Cup 2025
Setiap hari Sabtu, Bagas bersama dua rekannya, Fadly dan Ninda, mengadakan kegiatan luar ruangan yang menarik. Berbeda dari pembelajaran biasa, mereka mengintegrasikan tantangan dan teknologi modern dalam kegiatan Pramuka. Salah satu inovasi unggulan adalah Night Adventure Challenge, sebuah eksplorasi malam yang mengasah keterampilan teamwork melalui petunjuk tersembunyi. Selain itu, ada Scout Escape Room, sebuah simulasi bertahan hidup yang melibatkan teka-teki strategis.
Bagas juga mengenalkan konsep Eco-Scouting & Smart Camping, di mana anak-anak diajarkan untuk bertahan hidup dengan bahan alami dan menerapkan perkemahan ramah lingkungan. Dengan perpaduan antara petualangan dan teknologi, siswa menjadi lebih antusias dalam mengikuti kegiatan.
“Kami ingin anak-anak merasakan pengalaman belajar yang lebih modern, menarik, dan interaktif. Dengan metode ini, mereka lebih bersemangat, mandiri, dan aktif berpartisipasi,” ujar Bagas.
Persiapan yang dilakukan sebelum kegiatan juga tidak main-main. Bagas dan timnya selalu memastikan peralatan outdoor siap, menyusun skenario tantangan yang sesuai, serta memastikan lokasi aman untuk anak-anak. Dengan pendekatan ini, mereka tidak hanya belajar tentang Pramuka, tetapi juga nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan kecerdasan Baca konten lengkap lainnya versi cetak di Tabloid Inspirasi Pendidikan Edisi 139
