Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera dan salam sehat.
Sejalan dengan perubahan dinamika kehidupan eksistensi perempuan (kaum ibu) mulai diperhitungkan seiring dengan peran yang mereka mainkan dan potensi-potensi yang mereka miliki.
Sebenarnya peran perempuan telah tampak baik dalam konstitusi maupun konvensi, mereka memiliki menteri pemberdayaan perempuan perlindungan anak. Hal ini menunjukkan bahwa masalah perempuan adalah masalah yang cukup urgen yang kedudukannya sebagai mitra dan sejajar dengan pria.
Tuhan menciptakan makhluk secara berpasang-pasangan tidak lain adalah untuk saling melengkapi, saling mengenal. Perempuan sebagai ibu secara otomatis memiliki kodrat dan kecenderungan alamiah yang berbeda dengan laki-laki, artinya laki-laki hanya boleh menjadi ayah, sedangkan perempuan yang sebagai ibu adalah orang yang melahirkan pria, yang sekaligus peran fundamentalnya adalah sebagai peletak batu pertama dalam membangun pendidikan ke dalam jiwa dan mental anak.
Baca Juga: Peran Perempuan Saat Ramadhan Oleh : Dr. Imam Mutasim, M.Pd
Kedua makhluk yang berbeda jenis itu harus sejalan, saling pengertian untuk menyamakan persepsi karena keduanya saling membutuhkan demi menciptakan nuansa kehidupan yang harmonis. Dengan demikian perbedaan diantara mereka telah mendapatkan konsep sosialnya, eksistensi perempuan tidak mungkin dapat dipisahkan keterlibatannya di tengah-tengah kaum pria.
Sejarah telah membuktikan bahwa akselerasi masa yang diimbangi dengan kemajuan dalam segala aspek berikut perkembangannya banyak dipelopori oleh kaum perempuan, bahkan hal itu banyak dilakukan terhadap rekayasa kehidupan yang fundamental.
Sampai hari ini bahkan di masa mendatang kita sebagai bangsa Indonesia tentu tidak akan pernah melupakan jasa peran dan andil besar yang dilakukan Kartini dalam mendobrak kultur pada jamannya. Maksud dan tujuannya adalah hanya untuk mengangkat harkat, martabat dan citra kaum perempuan. Melalui perlawanan fisiknya yang dalam sekejap sanggup memporak porandakan pertahanan kolonial yaitu Cut Nya Dien pahlawan wanita yang tangguh tak kenal menyerah.
Baca Juga: Mengapa Muncul Perselingkuhan (Dalam Konteks Islam) Oleh : Dr. Imam Mutasim, M.Pd
Kedua tokoh itu adalah contoh yang merupakan pendobrak di masanya, karena mereka berhasil memimpin kaum pria dan kaum perempuan, untuk menjalankan dan melaksanakan misi yang dibawanya. Langkah-langkah semacam ini sangat mengagumkan dan harus kita catat untuk kita jadikan figur prima dalam meniti jalan yang masih panjang untuk memajukan bangsa ini.
Perkembangan yang berkaitan dengan kesempatan dan peluang bagi perempuan, bagaimana perempuan menghadapi kecenderungan perkembangan masa depan. Baca berita terlengkap di Tabloid Inspirasi Pendidikan