Malang, IP – Ujian Tulis Berbasis Komputer atau UTBK diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia. Keikutsertaan di dalam UTBK merupakan syarat utama untuk mengikuti Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Seperti biasa, peserta SBMPTN tidak hanya diikuti oleh angkatan tahun ini tetapi juga diikuti oleh siswa lulusan 2020, 2021 dan 2022 dari sekolah menengah (SMA/MA/SMK dan sederajat), dan Paket C lulusan 2020, 2021, 2022 dengan usia maksimal 25 tahun (per 1 Juni 2022).
Lulusan baru bersaing dengan tahun sebelumnya. SBMPTN tidak melihat angkatan baru dan angkatan lama, daerah, sekolah, dan nilai rapor semuanya murni hasil dari tes UTBK.
Untuk mengikuti tes UTBK peserta harus terlebih dahulu mendaftar di akun LTMPT.
Baca Juga : Kuota Sekolah untuk SNMPTN 2021 Telah Keluar Akreditasi A 40 %, B 30 %, dan C Hanya 5 %
Akun ini nantinya digunakan untuk mendaftar Seleksi Nasional Masuk perguruan Tinggi dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Saat mendaftar melalui SBMPTN 2022 akan ada tiga tes antara lain Tes Potensi Skolastik (TPA), Tes Kemampuan Bahasa Inggris, dan Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Penambahan materi bahasa Inggris ini nantinya akan berpengaruh terhadap nilai hasil seleksi.
Baca Juga : UM Beri Sosialisasi Seleksi Penerimaan Maba untuk Siswa MA Al-Ittihad Poncokusumo
Mengutip dari detik, Budi Prasetyo Widyobroto Ketua Pelaksana LTMPT mengungkapkan, sudah menjadi kesepakatan para rektor dalam menambahkan materi bahasa Inggris. Itu untuk mendukung pembelajaran perguruan tinggi.
Kemudian, Hasil ujian SBMPTN akan diterbitkan dalam bentuk sertifikat individual yang memuat hasil sub tes masing-masing peserta ujian.
“Jadi nanti sertifikatnya akan muncul untuk sub tes Bahasa Inggris,” tegasnya.
Sementara, untuk pelaksanaan tes akan dilakukan dalam 2 gelombang selama 14 hari dan dalam 28 sesi atau 2 sesi sehari.
Selain itu, setiap peserta hanya dapat mengikuti tes sebanyak satu kali.
Pada UTBK tahun ini, tidak ada relokasi atau tes ulang bagi peserta yang tidak mengikuti jadwal pelaksanaan.
“Yang jelas adik-adik tahu hak dan kewajibannya dalam pola yang kita buat dari awal, dan tidak ada yang protes,” pungkasnya. (ola).
Pewarta: Vranola Ekanis Putri