Pandemi Corona Dalam Perspektif Kemanusiaan, Oleh : Dr. Imam Mutasim, M.Pd

0
Oleh: Dr. Imam Mutasim, M.Pd. , Guru SMA Negeri 6 Kota Malang Provinsi Jawa Timur.

Corona Virus nama lainnya adalah Covid-19, dari segi analogi dan ilustrasi terdiri dari angka 1 dan 9. Angka satu melambangkan orang kecil, rakyat dan angka sembilan melambangkan orang besar, pejabat, konglomerat. Angka satu dan sembilan berdampingan, artinya dengan adanya Virus Corona ini semua menjadi susah, tidak pandang rakyat, pejabat atau konglomerat. Mereka bahu membahu berusaha untuk memerangi virus corona.

Dari segi filosofi, bagi rakyat setelah berusaha keras dan menjaga kesehatan agar terhindar dari virus untuk selanjutnya yang ada mungkin hanya satu yaitu kepasrahan. Namun untuk pejabat tetap berupaya dan berjuang tanpa ada keputus asaan dan disertai dengan berbagai macam dinamika penanggulangan penularan virus tersebut, barangkali bisa mencapai sembilan program pencegahan penularan dengan segala konsekuensinya.

Baca Juga : Pembelajaran Sejarah Perjuangan Bangsa Saat Pandemi, Oleh : Dr. Imam Mutasim, M.Pd

Untuk pembelajaran dalam konteks Pendidikan rujukan kita adalah faktor psikologis, sosiologis, geografis, ekonomis dan medis, maka pendekatan yang digunakan adalah pendekatan humanistik. Pendekatan Humanistik substansinya adalah kita mendidik anak harus disesuaikan dengan potensi dan perkembangannya, yang menjadi prioritas utama anak harus tetap sehat, jika sehat maka di kemudian hari masa pandemi selesai atau vaksin sudah tersedia dapat belajar melanjutkan apa yang menjadi cita-citanya dengan lancar.

Masa pandemi corona ini seyogyanya kita jadikan momentum untuk menumbuhkan rasa saling mengasihi, melindungi, empati, antara yang satu dengan yang lain tanpa mengenal strata sosial dan sebagainya.

Baca Juga : Pandemi Corona Momentum Pembelajaran Empati Kemanusiaan Oleh: Dr. Imam Mutasim, M.Pd

Kita semua saling menjaga karena jika ada yang terpapar yang susah bukan hanya yang bersangkutan tetapi keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Artinya kita semua harus memiliki sense of humanity dan sense of crisis, dengan cara mengikuti apa yang telah ditetapkan oleh pemerintah yakni melaksanakan protokol kesehatan, rajin cuci tangan, memakai masker, menjaga jarak serta menjaga kebersihan kesehatan diri dan lingkungan, apabila tidak ada keperluan yang penting tetap berada di rumah, beristirahat cukup, tingkatkan imunitas diri masing-masing. Baca berita selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News