Hadapi Tantangan Tanamkan Kesopanan

0
Ilustrasi pembelajaran TK Dharma Wanita Sumbermanjing Wetan. (Vranola/IP).

Kab. Malang, IP – Salah satu pudarnya nilai kesopanan siswa di sekolah dipicu oleh pengaruh dunia digital yang mudah untuk diakses, namun minim pengawasan orang tua.
Untuk itu, guru berperan pen­ting memberi pemahaman dan pendidikan karakter sejak dini. Hal ini bertujuan agar siswa mengerti cara menghargai dan menghormati orang lain.

Taman Kanak-Kanak Dharma Wanita yang berada di JL. Sitiarjo No 67B RT 007 RW 002 Dusun Krajan Wetan, Sitiarjo, Kec. Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang menjadi satu-satunya TK di daerah tersebut.

Sekolah yang jauh dari hiruk-pikuk kota ini tak hanya belajar calistung. TK Dharma Wanita menarik perhatian murid melalui metode bernyanyi dan gerakan. Para siswa diajarkan memahami pentingnya kesopanan dan menghormati orang lain.

Baca Juga :

Belasan Tahun Mengabdi, Bulatkan Tekat Kembangkan PAUD

Bupati Malang Ingin Guru TK Mulai Berpikir Terbuka

KB-TK Model Kota Malang, Bentuk Fondasi Dasar Kepribadian Anak

Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Sitiarjo, Sennja Yuli Eka Maria. Untuk menumbuhkan nilai kesopanan mere­ka dibekali dengan penanaman pendidikan karakter sejak dini. Tidak bisa dipungkiri kemajuan teknologi menjadikan siswa le­bih acuh dan asyik dengan dunianya sendiri. Pengawasan orang tua pen­ting guna memastikan anak tidak memperoleh informasi yang keliru.

“Anak-anak kalau sudah asyik main gadget dipanggil saja kadang susah untuk menjawab,” ujar Yuli.

Jauh dari pusat kota, menjadikan wanita tersebut selalu mencoba berinovasi agar peserta didiknya mampu belajar maksimal di sekolah dan bisa mengendalikan sikapnya di masya­rakat. Berbagai program ia coba terapkan, seperti ekstrakurikuler Bahasa Jawa.

Yuli menjelaskan, kegiatan tersebut dilaksanakan setiap hari Jumat. Ia memilih ekstrakurikuler ini karena lunturnya nilai-nilai kesopanan yang ada di sekitarnya. Melalui belajar Bahasa Jawa, peserta didik diharapkan dapat mene­rapkannya terutama dengan orang yang lebih tua.

“Sekarang banyak anak-anak yang kurang tahu bahasanya, jadi ke orang yang lebih tua bahasanya seperti ke temannya,” tuturnya.

Tak hanya difokuskan pada penggunaan bahasa, namun juga pada basic manner seperti berjalan di depan orang tua ataupun bertemu dengan orang tua. Tak ingin tertinggal, untuk menunjang kemajuan zaman TK Dharma Wanita juga mengadakan ekstrakurikuler Bahasa Inggris. Kegiatan ini disesuaikan dengan ren­tang kebutuhan para anak-anak untuk mengenal bahasa asing Baca konten selengkapnya di Tabloid Inspirasi Pendidikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News